Menuju konten utama
Pandemi COVID-19

Anies: Masih ada 8.600 Pasien COVID Dirawat di RS DKI & 1.400 ICU

Sementara, berdasarkan data Pemerintah Provinsi DKI, masih ada 29.000 orang di Jakarta yang melakukan isolasi mandiri dan 3.900 dirawat di Wisma Atlet.

Anies: Masih ada 8.600 Pasien COVID Dirawat di RS DKI & 1.400 ICU
Vaksin Anak DKI Jakarta. foto/Humas Pemprov DKI

tirto.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan saat ini sebanyak 8.600 orang masih dirawat di rumah sakit dan 1.400 pasien di Instalasi rawat intensif (ICU).

"Masih ada 8.600 yang dirawat di rumah sakit dan ada 1.400 yang dirawat di ICU," kata Anies di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Pusat, Selasa (27/7/2021).

Kemudian berdasarkan data Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI, masih ada 29.000 orang di Jakarta yang melakukan isolasi mandiri dan 3.900 dirawat di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat.

"Mereka semua membutuhkan perawatan, membutuhkan fasilitas," ucapnya.

Anies mengaku sempat berkunjung ke sejumlah fasilitas kesehatan seperti ke RSUD Budhi Asih dan RSKD Duren Sawit dan melakukan pemantauan melalui CCTV.

Saat itu, rumah sakit begitu penuh, bahkan selasar depan IGD dipenuhi oleh pasien yang antre masuk ke dalam IGD, kamar inap, dan ICU.

"Kini, selasar IGD itu sudah kosong, pasien dapat langsung masuk ke IGD. Situasi ini serupa dengan banyak RSUD di Jakarta. Artinya, aliran pasien baru yang datang ke fasilitas kesehatan kita sudah berkurang, tidak sebanyak beberapa minggu lalu," ucapnya.

Anies menyayangkan masih banyak orang-orang yang melakukan importasi ilegal dan memanfaatkan momentum pandemi COVID-19 untuk mencari keuntungan, seperti menjual obat-obatan, hingga oksigen dengan harga mahal.

"Jangan sekali-kali menjadi penjahat kemanusiaan di saat kita sedang berjuang melawan pandemi COVID. Kita dukung terus Polda Metro Jaya menuntaskan kasus ini dengan dibantu kejaksaan juga sehingga tidak ada lagi orang yang main-main," tuturnya.

Anies menyarankan kepada Polda Metro Jaya agar pelaku tersebut dipampang wajahnya karena perbuatan yang mereka lakukan adalah hal yang tidak baik.

"Biar mereka sadar bahwa tindakan ini memalukan sampai anak cucu nanti, kalau petugas medis, petugas keamanan, itu kebanggaan bagi keluarga," pungkasnya

Baca juga artikel terkait atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Restu Diantina Putri