Menuju konten utama
Pandemi COVID-19

Anies Klaim TPU Tegal Alur Masih Bisa Tampung 6.000 Jenazah Corona

Anies sebut saat ini DKI masih memaksimalkan pemakaman jenazah COVID-19 di TPU Pondok Ranggon dan Tegal Alur.

Anies Klaim TPU Tegal Alur Masih Bisa Tampung 6.000 Jenazah Corona
Petugas memakamkan jenazah COVID-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Senin (7/9/2020). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merespons lahan TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur yang makin menipis untuk penguburan jenazah dengan protap COVID-19.

Dia mengatakan saat ini Pemprov DKI masih memaksimalkan pemakaman jenazah di TPU Pondok Ranggon dan Tegal Alur, Jakarta Barat. Di TPU Tegal Alur, klaim dia, Pemprov DKI masih memiliki lahan ekstra seluas dua hektare.

Pada lahan pemakaman tersebut, satu hektare diperkirakan dapat menampung 3.000 jenazah. Jika lahan dua hektare, berarti diperkirakan dapat menampung sebanyak 6.000 jenazah.

“Di Tegal Alur masih ada ekstra, sekitar dua hektar. Satu hektar itu kira-kira bisa menampung 3.000 makam," kata dia di Jakarta, Rabu (9/9/2020).

Oleh karena itu, Anies berjanji akan terus bekerja keras untuk mengimbau agar masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Tujuannya agar dapat meminimalisir warga yang terpapar COVID-19. Sehingga warga yang dirawat dan meninggal menjadi lebih sedikit.

"Insya Allah tempat pemakaman tentu ada disiapkan. Saat ini kami masih gunakan dua tempat itu dulu ya," ucapnya.

Anggota Komisi D DPRD DKI Justin Adrian menilai Pemprov DKI lalai mempersiapkan lahan pemakaman. Pasalnya hingga saat ini, lahan di beberapa lokasi belum siap untuk digunakan sebagai tempat pemakaman.

Misalnya TPU Tegal Alur, Jakarta Barat. Hanya sebagian yang siap pakai untuk pemakaman, sebagian yang lain masih belum siap karena tanahnya masih berair.

Selain itu, TPU Kampung Kandang, Jakarta Selatan, masih ada lahan sekitar 1-2 hektar yang bisa dipakai di bagian bawah. Sayangnya, pihak Dinas Pertamanan dan Hutan Kota belum menyiapkan lahan tersebut.

Kemudian di Rorotan, Jakarta Utara, Dinas Pertamanan dan Hutan Kota sudah membeli lahan yang cukup luas sebagai calon tempat pemakaman. Pembelian lahan telah selesai dilakukan pada 3-4 tahun yang lalu, sehingga di situ sudah dibangun pagar pembatas.

"Namun demikian, lahan ini belum bisa dipakai karena masih tergenang air. Bahkan, walaupun sudah menjadi milik aset Pemprov DKI dan dibangun pagar, hingga akhir 2019 di atas lahan ini masih dipakai untuk bertani padi," kata dia kepada Tirto, Senin (7/9/2020).

Politikus PSI itu meminta agar Gubernur Anies bekerja cepat dan sigap mengantisipasi kebutuhan lahan pemakaman.

"Akan tragis jika ada warga sudah bersedih karena kehilangan sanak keluarga, tapi masih harus terbebani dengan sulitnya mencari lahan pemakaman," kata dia.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Abdul Aziz