Menuju konten utama

Anies Klaim Tanggul Jati Padang Jebol Karena Tidak Sesuai Standar

Anies Baswedan menyebutkan faktor jebolnya tanggul di Jati Padang karena konstruksi tak sesuai standar yang hanya menggunakan karung-karung pasir.

Anies Klaim Tanggul Jati Padang Jebol Karena Tidak Sesuai Standar
Genangan air akibat hujan deras di bawah kolong jembatan Dukuh Atas, Jakarta, Senin (11/12/2107). tirto/Andrey Gromico

tirto.id - Hujan lebat disertai angin kencang melanda wilayah Jakarta sejak Senin (11/12/2017) yang mengakibatkan tanggul Jati Padang jebol. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebutkan faktor jebolnya tanggul karena konstruksi yang tidak sesuai standar.

Standarnya, tanggul terbuat dari bahan beton, tapi tanggul Jati Padang yang jebol tersebut dibuat dari timbunan sak pasir. Akibatnya, tanggul tersebut tidak kuat menahan tekanan arus air saat hujan lebat semalam.

"Karena kemarin itu bukan tanggul dalam artian pakai beton. Tanggul yang kemarin ada itu adalah bibir sungainya di tanggul menggunakan pasir dibungkus sak. Jadi, sak pasir. Jadi, tumpukan-tumpukan sak pasir di pinggir sungai," ujar Anies di Balai Kota Jakarta pada Selasa (12/12/2017).

Dalam jangka waktu dekat Anies menginstruksikan tanggul harus dibangun dengan menggunakan beton. "Instruksinya diganti dengan beton. Pokoknya sekarang yang jangka pendek adalah mengamankan. Jangan terjadi limpahan lagi, jangan terjadi banjir lagi," kata dia.

Ia menyatakan akan bertanggungjawab penuh untuk menanggulangi masalah banjir dan akibatnya. Langkah-langkah seperti perbaikan tanggul sesuai dengan standar kelayakan akan dilakukannya secara konsisten, dari pihak-pihak terkait.

"Itu masalah bisa dihindari jika kita semua jalankan dengan konsisten. Jadi ketika kejadian kemarin saya tahu ini tanggung jawab saya. Dan saya akan instruksikan apa yang menjadi amanat dari saya ke bawah untuk memastikan sampai di ujung paling bawah untuk semua akan bertanggung jawab," katanya menerangkan.

Anies kemudian menyebutkan, akibat dari tanggul Jati Padang yang jebol, ada 23 orang yang mengungsi di musala di lantai dua. Sementara itu, dari pukul 22.30 WIB tim dari Dinas Sumber Daya Air telah bergerak menambal kondisi tanggul.

"Tempat yang bulan lalu terjadi jebol itu bukan di tempat yang sama. Tempat yang bulan lalu terjadi jebol itu aman tidak terjadi masalah. Tapi, di sini yang tanggulnya terbuat dari sak-sak pasir yang jebol. Secara awam saja kita tahu itu adalah model tanggul temporer bukan permanen gitu," ujar Anies.

Baca juga artikel terkait BANJIR JAKARTA atau tulisan lainnya dari Shintaloka Pradita Sicca

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Shintaloka Pradita Sicca
Penulis: Shintaloka Pradita Sicca
Editor: Yuliana Ratnasari