Menuju konten utama

Anies Janjikan Insentif Kendaraan Listrik di DKI Mulai Januari 2020

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bakal membebaskan biaya balik nama kendaraan bermotor (BBN-KB) berbasis listrik mulai tahun 2020.

Anies Janjikan Insentif Kendaraan Listrik di DKI Mulai Januari 2020
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tiba di acara Rakornas PKS di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan. Kehadirannya disambut oleh Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera, Kamis (14/11/2019). tirto.id/Riyan Setiawan

tirto.id -

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bakal membebaskan biaya balik nama kendaraan bermotor (BBN-KB) berbasis listrik mulai tahun 2020. Hal tersebut dilakukan untuk mendukung kendaraan berbasis listrik dan bebas emisi.

"Kami di Pemprov DKI memiliki komitemen untuk memberikan insentif. Jadi bagi kendaraan berbasis listrik mulai 2020 nanti BBN-KB nya akan kami 0 persen kan di Jakarta," kata Anies

saat acara peresmian komunitas mobil berbasi listrik Tesla Club Indonesia di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (12/12/2019)

Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga berkomitmen bakal memberikan insentif kepada Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) berbasis listrik hingga 50 persen.

"Semua kendaraan berbasis listrik akan kami berikan PKB dengan dikson 50 persen. Dengan cara seperti itu kami berharap banyak masyarkat lagi yang menggunakan baik mobil maupun motor berbasis listik," terangnya.

Selain itu, kata Anies, masih ada satu lagi insentif yang akan diberikan kepada kendaraan berbasis listrik, yakni parkir untuk kendaraan berbasis listrik. Namun, kebijakan tersebut masih dalam kajian.

"Ini sedang dalam pembicaraan. Tujuannya adalah memberikan intensif bagi mereka yang melakukan akitifitas di dalam kota tidak ikut menyumbang atas polusi udara," jelas dia.
Dalam acara tersebut, Anies juga mengapresiasi kepada pengguna kendaraan umum dan pejalan kaki yang tidak menyumbangkan emisi di ibu kota.

Sejak tahun 2017 hingga saat ini, ia mengklaim, jumlah warga DKI Jakarta yang berpindah dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum naik dua kali lipat dari 340 orang menjadi 700 orang.

"Artinya ada 360 ribu tiap hari tidak menggunkana kendaraan pribadi, menggunakan kendaraan umum, itu rata-rata. Ini yang kami dorong, membuat Jakarta ramah lingkungan. Salah satu prioritasnya kendaraan bebas emisi," terangnya.
Ia berharap ke depan agar kendaraan berbasis listrik memiliki harga yang ekonomis, agar dapat digunakan oleh seluruh masyarakat. Sehingga tak menyumbangkan emisi di Ibu Kota.
"Dengan begitu masyarakat luas bisa lebih banyak manfaatkan kendaraan listrik yang harganya tinggi sekarang," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait MOBIL LISTRIK atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Otomotif
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Hendra Friana