Menuju konten utama

Anies Irit Bicara Soal Anggaran Bimbel KJP Plus

Anggaran KJP Plus bertambah sekitar Rp46 miliar, namun Anies tak berkomentar soal penambahan anggaran ini.

Pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI terpilih Anies Baswedan (kanan)-Sandiaga Uno (kiri) menggelar konferensi pers di Rumah Partisipasi, Jalan Borobudur, Jakarta, Senin (15/5). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

tirto.id - Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan enggan berkomentar soal anggaran Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus yang bertambah sekitar Rp46 miliar. Ditemui usai menjadi pembicara di UGM, Anies tak banyak bicara.

“Saya enggan berkomentar,” kata Anies kepada Tirto di Yogyakarta, pada Rabu (14/6/2017).

Sebelumnya, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Tuty Kusumawati mengatakan, budget penambahan KJP Plus memang akan diambil dari anggaran belanja tidak langsung untuk bantuan sosial yang mencapai Rp3,5 triliun. Sayang, di RKPD 2018 tidak merinci soal detail anggaran belanja tidak langsung ini. "Belanja tidak langsung berapa, nanti dibahas di KUA-PPAS. Karena RKPD adanya cuma belanja langsung," kata dia.

Menurut Tuty, sebagian besar anggaran tambahan KJP Plus ini akan digunakan untuk anggaran bimbel guna mempersiapkan siswa kelas 12 masuk ke perguruan tinggi. Selama tiga bulan, setiap siswa akan mendapat bantuan tunai sebesar Rp500 ribu. Total Rp46 miliar ini didapat dari Rp500 ribu dikali tiga bulan dan jumlah siswa kelas 12.

Penambahan anggaran KJP Plus ini dikritisi pengamat Pendidikan Doni Koesoema "Ini anggaran yang tidak jelas peruntukannya. Tanpa ada penjelasan teknis, siapa yang melakukan Bimbel," ucapnya kepada Tirto.

Kata Doni, pengunaan APBD untuk bantuan Bimbel ini amatlah tidak lazim. Doni mengaku kali ini menemukannya di Jakarta. "Tidak lazim. Lebih lagi, siapa yang melakukan Bimbel tidak jelas," katanya.

Jika Bimbel ini dilakukan di dalam lingkungan sekolah dan dilakukan oleh guru, kata Doni ini sudah melanggar aturan. "Kalau oleh guru sendiri, biasanya sudah di-cover dengan dana BOS agar tidak ada pungli," tuturnya.

Doni menilai progam Bimbel gratis KJP plus tidak dibutuhkan oleh siswa, karena itu dia menentangnya. "Bimbel itu tidak dibutuhkan siswa. Yang mereka butuhkan adalah guru-guru berkompeten dan berkualitas sehingga proses pembelajaran menjadi lebih baik," jelas Doni.

KJP Plus sendiri merupakan program unggulan Anies-Sandiaga selain Oke Oce (One Kecamatan, One Centre Enterpreunership). Melalui program KJP Plus, pasangan Anies-Sandiaga ingin meningkatkan KJP yang telah dilakukan oleh petahana, yakni dengan memberikan bantuan uang secara tunai. Namun, Anies justru tak berkomentar ketika ditanya mengenai program unggulannya ini.

Baca juga artikel terkait KJP PLUS atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Pendidikan
Reporter: Dipna Videlia Putsanra
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra