Menuju konten utama

Anies Berikan Keistimewaan Kendaraan Listrik Bebas Ganjil Genap

Anies Baswedan bakal berikan keistimewaan bebas dari aturan ganjil genap pada kendaraan berbasis listrik.

Anies Berikan Keistimewaan Kendaraan Listrik Bebas Ganjil Genap
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan sambutan pada pelantikan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta periode 2019-2024 di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (26/8/2019). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/aww.

tirto.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berjanji memberikan sejumlah insentif kepada kendaraan berbasis listrik. Salah satunya membebaskan biaya balik nama kendaraan bermotor (BBN-KB) berbasis listrik mulai 2020.

Pemprov DKI Jakarta juga berkomitmen bakal memberikan insentif kepada Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) berbasis listrik. Namun maksimal sebesar 50 persen.

Selain itu, Anies juga bakal berikan keistimewaan bebas dari aturan ganjil genap (Gage) pada kendaraan berbasis listrik.

Hal itu disampaikan Anies Baswedan saat acara peresmian komunitas mobil berbasi listrik Tesla Club Indonesia di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

"Keistimewaan yang diberikan lainnya [untuk kendaraan berbasis listrik] adalah bebas ganjil genap," kata Anies, pada Kamis malam (12/12/2019).

Alasan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membuat kebijakan tersebut lantaran kendaraan berbasis listrik bebas emisi dan ramah lingkungan. Sehingga tak menyumbang polusi di ibu kota.

"Membuat Jakarta ramah lingkungan. Salah satunya prioritasnya kendaraan bebas emisi," ucap dia.

Anies berharap dengan dikeluarkannya sejumlah kebijakan yang memberikan insentif itu, maka akan memperbanyak masyarakat DKI Jakarta yang menggunakan kendaraan berbasis listrik.

"Jadi kami berharap dengan begitu motor pun akan bisa lebih banyak yang menggunakan itu [listrik]. Ini [insentif] kami berikan agar industrinya tumbuh, demand meningkat, kami bagian insentif," kata mantan mendikbud itu.

Baca juga artikel terkait KENDARAAN LISTRIK atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Abdul Aziz