Menuju konten utama
Periksa Fakta

Anies Baswedan Dipecat dan Digantikan Tri Rismaharini, Benarkah?

Beredar sebuah video yang menyebut Anies Baswedan dipecat dari jabatan Gubernur DKI dan digantikan Tri Rismaharini, benarkah?

Anies Baswedan Dipecat dan Digantikan Tri Rismaharini, Benarkah?
Header Periksa Fakta IFCN. tirto.id/Quita

tirto.id - Sebuah unggahan video terkait Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan muncul di Facebook pada 3 September 2022. Unggahan dari laman bernama Berita Gaming (tautan) ini mengklaim bahwa Anies telah dipecat dari posisinya sebagai gubernur dan digantikan oleh Risma. Meski tidak disebutkan secara gamblang, perlu diketahui bahwa Risma adalah panggilan dari Tri Rismaharini yang saat ini menjabat sebagai Menteri Sosial RI.

Periksa Fakta Anies Baswedan Dipecat

Periksa Fakta Anies Baswedan Dipecat dan Digantikan Tri Rismaharini, Benarkah? (Screenshot/Facebook/Berita Gaming)

Per 7 September 2022, video berdurasi 8 menit 30 detik ini telah mendapat 2 ribu reaksi, 1.400 komentar, dan telah disaksikan sebanyak 70 ribu kali. Laman Facebook Berita Gaming sendiri telah disukai 938 kali dan diikuti oleh sekitar 31.300 orang.

Akun ini memang kerap mengunggah video-video bertema politik dengan durasi kurang dari 10 menit, seperti video tentang kasus Ferdy Sambo, mahasiswa yang diklaim menghina Presiden, atau video Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mereka klaim juga ingin menjabat sepanjang 3 periode.

Lalu, bagaimana fakta yang sebenarnya? Benarkah Presiden Jokowi menunjuk Mensos Risma untuk menggantikan Anies Baswedan?

Penelusuran Fakta

Tim Riset Tirto menyaksikan video yang diunggah oleh laman Facebook Berita Gaming. Dari awal hingga akhir video, narator hanya membahas siapa kira-kira yang tepat menempati posisi Penjabat (Pj) Gubernur. Dalam narasi video, disebut bahwa masa jabatan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta akan berakhir pada bulan Oktober ini.

Hal tersebut memang benar. Mengutip dari berita Tirto, masa jabatan Anies akan berakhir pada 16 Oktober 2022.

Adapun Risma yang disebut di judul video sendiri dipastikan merupakan Mensos Risma, sebab potongan video yang menampilkan Risma muncul beberapa kali di video.

Untuk menelusuri lebih lanjut soal konteks potongan video ini, Tim Riset Tirto menggunakan alat telusur foto YanDex. Kami menemukan artikel di situs Petisi.co dan mengecek kembali konteks kunjungan Risma tersebut.

Dari temuan tersebut, Tirto menyimpulkan bahwa beberapa foto Risma yang ditampilkan di video merupakan kunjungan Mensos ke Desa Klapayan, Kecamatan Sepulu, Kabupaten Bangkalan, (5/8/22). Dalam kunjungan tersebut, Risma disambut oleh anggota DPR RI Fraksi Gerindra R. Imron Amin. Imron mendampingi Mensos dalam rangka meninjau kondisi warga bernama Tipatma seorang janda tua yang tidak mampu dengan empat orang anggota keluarga penyandang disabilitas. Ibu Risma menyerahkan bantuan langsung kepadanya berupa seekor sapi dan sejumlah sembako serta merekomendasikan agar diberikan bantuan bedah rumah.

Jadi, tak ada hubungannya dengan Mensos Risma menggantikan Anies sebagai Gubernur Jakarta. Lebih lanjut, di awal video, sebenarnya narator hanya menyampaikan spekulasi apakah mungkin Risma, yang dulunya merupakan Walikota Surabaya, akan menggantikan Anies.

Selain menukil video yang menampilkan pidato pendek dari Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), narator video juga menyebut nama Fernando Ersento M. Sitorus atau Fernando EMaS, sebagai Direktur Rumah Politik Indonesia, yang menyebutkan berbagai kriteria yang harus dimiliki calon Pj Gubernur.

Menurutnya sosok ini harus memiliki kapasitas yang memadai karena tantangan yang dihadapi begitu kompleks. Mengingat DKI merupakan barometer perpolitikan nasional, sehingga stabilitas politik perlu dijaga. Selain itu, DKI juga memiliki penduduk yang multikultural, sehingga kehidupan sosial masyarakatnya penuh dinamika.

Tirto mengecek siapa itu Fernando Ersento dan informasi mengenai Rumah Politik Indonesia. Namun, dari hasil pencarian Google misalnya, kami hanya menemukan laman Facebook Rumah Politik Indonesia - ROL Indonesia yang memiliki sebanyak 48 pengikut per 7 September 2022. Kami juga menemukan laman http://rumahpolitikindonesia.com/, namun laman ini tidak dapat diakses.

Kemudian, dalam video Facebook, Fernando menyebutkan nama Bahtiar sebagai orang yang potensial menjadi Pj Gubernur DKI Jakarta. Bahtiar sendiri merupakan Direktur Jenderal (Dirjen) Politik dan Pemerintahan Umum (Politik dan PUM) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Dengan jabatan itu, kata Fernando, Bahtiar dinilai mampu mengendalikan stabilitas politik dan sosial di DKI Jakarta.

Selain disebut oleh Fernando, nama Bahtiar sebagai kandidat Pj Gubernur juga disebut oleh beberapa situs JPNN.com, Inilah.com, Tempo.co, Tribunnews, dan beberapa laman lainnya.

Tempo misalnya, menulis tanggapan Ketua Fraksi Partai Golkar di DPRD DKI Jakarta Basri Baco yang menyatakan bahwa saat ini belum ada informasi soal rekomendasi nama Penjabat Gubernur DKI pada 4 September 2022.

Tirto juga sempat melaporkan pada 6 September 2022 bahwa DPRD DKI telah menerima surat dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian untuk mengusulkan tiga nama kandidat Penjabat Gubernur Jakarta untuk menggantikan Anies Baswedan.

Kandidat Penjabat Gubernur Jakarta harus berasal dari Eselon I Aparatur Sipil Negara (ASN).

Mendagri Tito Karnavian sempat menyebut ada enam calon Penjabat Gubernur DKI pengganti Anies Baswedan. Keenam nama tersebut diusulkan dua pihak; tiga dari DPRD DKI dan tiga dari Kemendagri. Nantinya, nama-nama yang diusulkan akan dipertimbangkan oleh tim penilai akhir yang dipimpin oleh Presiden Jokowi.

Namun, Wakil Ketua DPRD DKI, Zita Anjani melalui keterangan tertulisnya, Selasa (6/9/2022), menuturkan DPRD DKI saat ini belum menentukan siapa saja ketiga kandidat Penjabat Gubernur Jakarta tersebut.

Sejauh ini terdapat tiga kandidat kuat yang menjadi calon penjabat Gubernur DKI Jakarta, yakni Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Marullah Matali, Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono, dan Deputi IV Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Juri Ardiantoro. Ketiga nama ini juga disebut dalam narasi video.

Narasi video sendiri menyebut kabar yang sedikit lebih lawas, yaitu ketika Mendagri Tito belum menerima masukan terkait sosok pengganti Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menjabat sebagai Penjabat (Pj) Gubernur. Hal ini sendiri ia sampaikan pada Senin, 29 Agustus 2022, menukil dari Liputan6.com.

Video juga membahas penetapan jadwal pemberhentian Gubernur dan Wakil Gubernur DKI yang akan dibahas DPRD DKI pada 13 September 2022.

Hal ini memang sempat disebut di laporan Tirto pula, bahwa rapat pembahasan soal ini diperkirakan akan diadakan pada 13 September 2022, menurut Sekretaris Daerah DKI, Marullah Matali di Jakarta Kamis (1/9/2022).

Narasi di video juga menyentil soal respon Anies terkait pelengserannya sebagai gubernur ini. Katanya, Anies menyebut hal itu hal biasa dan tak hanya terjadi di Jakarta. Berdasarkan penelusuran Tim Riset Tirto, Anies memang mengeluarkan pernyataan tersebut pada 1 September 2022, menukil dari Detik.com.

"Jadi yang jelas bahwa proses yang terjadi di Jakarta itu dialami oleh semua provinsi, dialami oleh semua kabupaten/kota yang periodenya berakhir pada 2022," kata Anies di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (1/9/2022).

Namun, sekali lagi, seperti disebut di awal video, klaim bahwa Mensos Risma menggantikan Anies hanya merupakan spekulasi atau pertanyaan yang tidak didukung oleh data dan fakta.

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran fakta yang telah dilakukan, tidak benar deskripsi video yang menyebut bahwa Anies Baswedan dipecat dari jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Tidak benar pula bahwa Anies akan digantikan Mensos Risma yang ditunjuk Presiden Jokowi. Deskripsi video Facebook Berita Gaming bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

Baca juga artikel terkait PERIKSA FAKTA atau tulisan lainnya dari Irma Garnesia

tirto.id - Politik
Penulis: Irma Garnesia
Editor: Farida Susanty