Menuju konten utama

Angkutan Udara Akan Naik 9 Persen Selama Natal & Tahun Baru

Kementerian Perhubungan memperkirakan jumlah penumpang angkutan udara akan alami lonjakan sebesar 9 persen selama libur Natal dan Tahun Baru 2017.

Angkutan Udara Akan Naik 9 Persen Selama Natal & Tahun Baru
Pesawat udara melakukan pendaratan di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Jumat (7/10). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/.

tirto.id - Kementerian Perhubungan memperkirakan jumlah penumpang angkutan udara diperkirakan akan mengalami angka peningkatan tertinggi selama libur Natal dan Tahun Baru 2017 dibandingkan dengan moda transportasi lainnya berdasarkan data Rencana Operasi Angkutan Natal 2016 dan Tahun Baru 2017.

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan perkiraan peningkatan penumpang angkutan udara dalam masa angkutan Natal dan Tahun Baru kali ini adalah sekitar 9 persen. "Dari segi penumpang, kita memperkirakan ada suatu pergerakan penambahan yang besar pada angkutan udara, yaitu 6,5 juta penumpang menjadi 7,1 juta penumpang," katanya.

Rincian kenaikan jumlah penumpang tersebut yakni kenaikan sebesar 10 persen pada penumpang domestik atau sebesar 6,2 juta penumpang dan kenaikan sebanyak 3 persen pada penumpang internasional atau sebesar 905.020 penumpang.

Untuk periode Natal dan Tahun Baru 2017 ini, lanjut Budi, pihaknya telah meminta maskapai yang ada di Indonesia untuk melakukan langkah antisipasi. Dari total 14 maskapai yang ada, terdapat 498 pesawat yang akan dipersiapkan untuk mengangkut lonjakan penumpang angkutan udara tersebut di 35 bandara seluruh Indonesia.

Dengan jumlah tersebut, maka kapasitas angkut yang tersedia menjadi sebanyak 8,1 juta penumpang domestik dan 1,8 juta penumpang internasional.

Sejumlah maskapai, seperti Garuda Indonesia, Nam Air, Sriwijaya Air dan AirAsia Indonesia, telah mengajukan penerbangan tambahan (extra flight)

AirAsia sudah mendapatkan 'slot' tambahan untuk rute Jakarta-Penang. Sementara itu, dari 21 rute tambahan yang diajukan oleh Sriwijaya, maskapai itu baru mendapatkan dua rute, yaitu Timika-Ujungpandang/Makassar.

Untuk penerbangan internasional sendiri sejumlah bandara juga telah dipersiapkan, yaitu Bandara Kualanamu-Medan, Soekarno-Hatta Jakarta, Juanda-Surabaya, Ngurah Rai-Denpasar, Sultan Hasanuddin-Makassar, Husein Sastranegara-Bandung dan Adisutjipto-Yogyakarta. Beberapa bandara juga ditambah jam operasinya, terutama di bandara wilayah Indonesia Timur, yaitu Bali dan Manado yang sudah beroperasi 24 jam serta Surabaya hingga pukul 24.00 WIB.

Kemenhub memperkirakan puncak arus keberangkatan pada 23 Desember 2016 dan arus balik pada 2 Januari 2017 dan telah melakukan pengecekan sarana atau "ramp check" sebanyak 500 pesawat.

Terkait dengan adanya perbaikan landasan pacu di Bandara Soekarno-Hatta, Budi mengimbau kepada maskapai untuk dapat mengantisipasinya dengan menggunakan pesawat berbadan besar untuk mengurangi frekuensi penerbangan.

Sementara itu, moda transportasi darat diperkirakan mengalami kenaikan sebesar 0,28 persen dari 2,58 juta penumpang (2015) menjadi 2,59 juta penumpang (2016). Penyeberangan naik 0,27 persen dari 1,812 juta penumpang menjadi 1,817 juta penumpang, kereta api naik enam persen dari 5,2 juta penumpang menjadi 5,5 juta penumpang, dan angkutan laut naik dua persen dari 840.023 penumpang menjadi 856.823 penumpang.

Baca juga artikel terkait SOSIAL BUDAYA atau tulisan lainnya dari Ign. L. Adhi Bhaskara

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Ign. L. Adhi Bhaskara
Penulis: Ign. L. Adhi Bhaskara
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara