Menuju konten utama

Anggota Khilafatul Muslimin Capai 14 Ribu, Wiraswasta Terbanyak

Berdasarkan Nomor Induk Warga (NIW), jumlah anggota Khilafatul Muslimin mencapai 14 ribu orang.

Anggota Khilafatul Muslimin Capai 14 Ribu, Wiraswasta Terbanyak
Polisi menurunkan papan bertulis Khilafatul Muslimin dari rumah warga sekaligus kantor cabang kelompok tersebut di Solo, Jawa Tengah, Kamis (9/6/2022). ANTARAFOTO/Maulana Surya/rwa.

tirto.id - Berdasar hasil penelusuran Polda Metro Jaya, Khilafatul Muslimin memiliki ribuan anggota di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini diketahui karena memiliki Nomor Induk Warga (NIW) yang jumlahnya mencapai 14 ribu orang.

"[NIW] yang ditemukan ada 14 ribu [orang]," ucap Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi, di Polda Metro Jaya, Kamis (16/6/2022).

"Setelah kami klasifikasi, (profesi anggota) yang tertinggi wiraswasta, kemudian petani 20 persen, karyawan 25 persen, guru 3 persen, termasuk di sini ada ASN, dokter dan lain sebagainya," tambahnya.

Hengki menjelaskan bila mereka telah resmi menjadi anggota Khilafatul Muslimin, maka para anggota diberi buku yang menjadi pedoman yakni ajaran Kartosoewirjo.

Kegiatan yang dilakukan kelompok ini dianggap sebagai kejahatan tersembunyi dan bertentangan dengan Pancasila. Bahkan polisi menilai kelompok ini berencana membangun negara di dalam negara.

“Abdul Qadir Hasan Baraja selaku pimpinan tertinggi organisasi menganggap dirinya sebagai penerus kekhalifahan nabi," kata Hengki.

Tujuannya guna melanjutkan perjuangan kelompok Negara Islam Indonesia (NII) sekaligus kaderisasi bagi penganut ideologi kekhalifahan.

Polisi juga sempat menemukan 30 sekolah atau pesantren yang berafiliasi dengan Khilafatul Muslimin, dan tempat itu diduga untuk kaderisasi. Salah satu nama sekolah besutan kelompok ini ialah ‘Ukhuwah Islamiyah’ yang terdapat di Bekasi, Jawa Barat.

Seperti sekolah pada umumnya, terdapat jenjang pendidikan yakni pendidikan pada marhalah Khalifah Utsman bin Affan atau setara sekolah dasar. Murid mengenyam pendidikan selama tiga tahun, dengan empat mata pelajaran.

Tingkat selanjutnya, pendidikan pada marhalah Khalifah Umar bin Khattab yang setara sekolah menengah pertama. Di sini murid bersekolah selama dua tahun, dengan delapan mata pelajaran. Lantas ada marhalah Abu Bakar Ash Shiddiq setara sekolah menengah atas. Mereka akan belajar selama dua tahun, dengan 11 mata pelajaran.

Terakhir, pendidikan jami'ah Ali bin Abi Thalib atau setara perguruan tinggi/universitas yang ada di Margodadi wilayah Bekasi dan Mapin, Nusa Tenggara Barat. Pola pengajaran selama tiga tahun, dengan sembilan mata kuliah. Mahasiswa memperoleh gelar Sarjana Kekhalifahan Islam setelah lulus.

Baca juga artikel terkait KHILAFATUL MUSLIMIN atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Hukum
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Bayu Septianto