Menuju konten utama

Anggota Fraksi PKB Sebut Yohana Yembise Tak Punya Perspektif Gender

Anggota Komisi VIII fraksi PKB, Maman Imanulhaq, menilai Menteri PPPA kabinet sebelumnya, Yohana Susana Yembise, tak punya perspektif gender.

Anggota Fraksi PKB Sebut Yohana Yembise Tak Punya Perspektif Gender
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise menyampaikan paparan dalam rapat kerja dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (4/9/2019). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc.

tirto.id - Anggota Komisi VIII fraksi PKB, Maman Imanulhaq, menyampaikan kekecewaannya terhadap Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) kabinet sebelumnya, Yohana Susana Yembise.

Menurutnya sosok yang memimpin Kementerian PPPA tidaklah sebatas dinilai dari apakah menteri tersebut memiliki gender laki-laki ataupun perempuan, melainkan juga dari program dan kebijakan yang dibuahkannya.

"Saya jujur kecewa dengan menteri sebelum ibu, karena tidak memiliki perspektif gender sama sekali," ujar Maman dalam Rapat Kerja DPR di Komisi VIII, Gedung Nusantara 2, DPR, Jakarta Pusat, pada Rabu (13/11/2019).

Dengan itu, Maman pun menyampaikan harapannya kepada Menteri PPPA periode 2019-2024, yakni I Gusti Ayu Bintang. Ia pun mengapresiasi langkah awal yang dibuat oleh Bintang.

Dalam rapat tersebut, Bintang memaparkan terkait langkah awal yang sudah dibuatnya, yakni menerbitkan sejumlah buku tentang pengasuhan untuk ibu-ibu di sejumlah daerah. Penerbitan buku tersebut bekerjasama dengan BUMN.

Kemudian, ia juga meminta agar Kementerian PPPA mampu mengelola data terkait kekerasan.

"Harus ada pengolahan data tentang kekerasan. Lalu isu yang dibangun harus spesifik. Harus berpikir out of the box," ungkap Maman.

"Saya menginginkan kementerian naik derajat. Soal buku yang diterbitkan dengan BUMN, membuktikan kementerian ini bekerja sama dengan lain," lanjutnya.

Baca juga artikel terkait YOHANA YAMBISE atau tulisan lainnya dari Fadiyah Alaidrus

tirto.id - Politik
Reporter: Fadiyah Alaidrus
Penulis: Fadiyah Alaidrus
Editor: Hendra Friana