Menuju konten utama

Anggaran Tenda Capai Rp2,6 M, Komisi E Pertanyakan Kualitas Barang

Komisi E DPRD DKI Jakarta mempertanyakan anggaran pengadaan tenda sebesar Rp2,6 miliar untuk pengungsi Jakarta.

Anggaran Tenda Capai Rp2,6 M, Komisi E Pertanyakan Kualitas Barang
Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (5/8/2019). ANTARA/Andi Firdaus

tirto.id - Biro Pendidikan dan Mental Spiritual Setda Provinsi DKI Jakarta mengajukan anggaran Rp2,6 miliar untuk pengadaan tenda bagi para pengungsi yang terdampak bencana di Jakarta. Anggaran ini digunakan untuk pengadaan 100 unit tenda.

Dalam rapat lanjutan pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) DKI yang digelar bersama Komisi E DPRD DKI, Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial DKI Jakarta, Tarmijo Damanik, dicecar berbagai pertanyaan soal rencana pengadaan tenda ini.

Menurut beberapa Komisi E, banyak kejanggalan pada pengajuan anggaran ini, sebab pada pengadaan tenda pengungsi tahun lalu, harga tenda per unit hanya Rp16 juta dengan ukuran yang jauh lebih besar.

Sedangkan pada pengadaan tenda kali ini harganya melonjak drastis yakni Rp26 juta per unit dengan ukuran tenda hanya 5 kali 10 meter.

"Coba bapak jelaskan spesifikasinya perbedaan yang tahun lalu dan yang sekarang," ucap anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Basri Baco.

Ketika ditanya, Damanik tak bisa menjawab secara spesifik mengenai hal tersebut. Alasannya spesifikasinya belum tersedia dalam e-katalog.

"Yang sekarang belum masuk di e-katalog tapi sudah ada gambarnya di sini," jelasnya.

Ketika ditanya kembali, Damanik tak bisa menjelaskan spesifikasi tenda secara detail. Dia malah bilang hal-hal normatif.

"Tenda ini memang arahan Pak Gubernur. Pak Gubernur mau agar para pengungsi enggak kesusahan. Makanya tenda harus berkualitas," kata Damanik.

Beberapa anggota Komisi E pun geram dan mencecar dengan berbagai pertanyaan karena menganggap Damanik tak bisa menjelaskan mengenai spesifikasi tenda.

“Woy spesifikasi. Spesifikasi tenda, dari tadi muter - muter terus,” cecar Basri Baco.

"Kita sudah pembahasan seperti ini beberapa hari. Sudah kita pending tapi bapak enggak bisa meyakinkan kita. Ini patut kita duga bapak tidak terlalu menghargai forum ini, harusnya sudah bapak siapkan. Kalau kami minta soal spesifikasinya apa perbedaan gambarkan saya pikir bisa singkat. Bapak enggak bisa jawab," tandas Sekretaris Komisi E Johnny Simanjuntak.Damanik.

Damanik lalu menjelaskan beberapa spesifikasi tenda tersebut, namun penjelasannya dianggap tak masuk akal lantaran spesifikasi yang diutarakan dinilai malah kualitasnya lebih buruk dari tenda yang dibeli tahun lalu.

Pada pengadaan tenda tahun lalu kerangka tenda dari stainless steel, sedangkan pada pengadaan tenda kali ini, kerangkanya dibuat dari pipa biasa.

“Tadi dijelaskan kerangka tenda tahun lalu dari stainless, kok sekarang malah hanya pipa biasa? Ini lagi nih jenis terpalnya bikin panas pengungsi,” kata Basri.

Lantaran tak mampu menjelaskan spesifikasi tenda pengungsi, Komisi E lalu menurunkan anggaran tersebut karena dianggap tak masuk akal.

Komisi E lalu memberikan anggaran hanya untuk pengadaan 30 unit tenda dengan harga satuan Rp16 juta per unit.

“Kita setuju dengan harga Rp16 juta per unit untuk membeli 30 unit. Nanti di APBD-P kalau sudah jelas, ajukan lagi,” kata Ketua Komisi E, Iman Satria.

Baca juga artikel terkait RAPBD DKI JAKARTA atau tulisan lainnya dari Haris Prabowo

tirto.id - Politik
Reporter: Haris Prabowo
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Widia Primastika