Menuju konten utama

Anggaran Belanja Pemprov DKI Jakarta Naik, Anies Jelaskan Alasannya

Belanja langsung meningkat sebesar Rp841,94 miliar, dari yang sebelumnya Rp40,17 triliun menjadi Rp41,01 triliun.

Anggaran Belanja Pemprov DKI Jakarta Naik, Anies Jelaskan Alasannya
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. FOTO/Andrey Gromico

tirto.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut, ada penambahan anggaran pada belanja langsung dan belanja tidak langsung dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (RAPBD-P) DKI Jakarta 2018.

Belanja langsung meningkat sebesar Rp841,94 miliar atau 2,10 persen, dari yang sebelumnya Rp40,17 triliun menjadi Rp41,01 triliun. Sedangkan belanja tidak langsungnya meningkat Rp3,08 triliun atau 9,94 persen, dari yang sebelumnya Rp30,99 triliun menjadi Rp34,07 triliun.

“Sehingga pada APBD-P 2018, belanja daerah meningkat Rp3,92 triliun atau 5,51 persen, dari Rp71,16 triliun pada penepatan APBD 2018 menjadi Rp75,09 triliun pada APBD-P 2018,” kata Anies dalam Rapat Paripurna di Gedung DPRD DKI Jakarta pada Rabu (26/9/2018).

Menurut Anies, penambahan anggaran pada belanja langsung dan belanja tidak langsung itu ditujukan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Anies pun menyebutkan, pemerintah daerah saat ini tengah mempercepat pencapaian target RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) 2017-2022.

Sejumlah program yang direncanakan bakal membutuhkan penambahan anggaran, di antaranya penyediaan lahan permukiman layak huni, pemberian penghargaan kepada atlit dan pelatih asal DKI Jakarta yang berprestasi pada Asian Games dan Asian Paragames 2018, serta pemberian bantuan operasional untuk tempat ibadah.

“Lalu ada juga pemberian hibah untuk membantu saudara-saudara kita di Lombok, dan pembayaran utang daerah berdasarkan hasil audit BPK [Badan Pemeriksa Keuangan],” ucap Anies.

Kendati demikian, Anies menekankan pentingnya bagi pemerintah daerah meningkatkan efektivitas anggaran. Upaya yang bisa ditempuh ialah dengan mengalihkan anggaran yang tidak dapat diserap secara optimal maupun mengidentifikasi kegiatan yang diperkirakan tidak bakal terlaksana sampai dengan akhir tahun.

“Antara lain pembangunan prasarana kali atau sungai dan kelengkapannya, pembangunan Kantor Camat Mampang Prapatan, serta pembangunan sarana Taman Anggrek Ragunan (TAR) tahap kelima,” ungkap Anies.

Masih dalam kesempatan yang sama, Anies juga sempat menyinggung ihwal penerimaan pembiayaan daerah yang naik dari Rp11,08 triliun menjadi Rp17,45 triliun pada APBD-P 2018.

Anies mengatakan bahwa penerimaan pembiayaan itu datang dari berbagai sumber, di antaranya proyeksi SiLPA 2017, penerimaan pengembalian Penyertaan Modal Daerah (PMD), dan penerusan pinjaman pemerintah pusat atas proyek MRT.

Sementara itu, pengeluaran pembiayaan yang meningkat Rp2,22 triliun (37,34 persen) dari Rp5,94 triliun menjadi Rp8,16 triliun, sebagian besar digunakan untuk PMD.

Sejumlah program yang diklaim menggunakan PMD itu ialah penyediaan permukiman bagi masyarakat berpenghasilan rendah, penyediaan daging bersubsidi, pengembangan Sentra Primer Tanah Abang, peningkatan pengolahan air limbah, dan beberapa proyek potensial di DKI Jakarta.

Baca juga artikel terkait APBD DKI JAKARTA 2018 atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Politik
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Dipna Videlia Putsanra