Menuju konten utama

Andy Murray: Tenis Olahraga Terakhir yang Normal Usai Pandemi

Andy Murray memprediksi bahwa tenis bakal menjadi salah satu olahraga terakhir yang akan berjalan normal selepas pandemi virus Corona (COVID-19).

Andy Murray: Tenis Olahraga Terakhir yang Normal Usai Pandemi
Petenis Inggris, Andy Murray. ANTARA FOTO/REUTERS/Toby Melville

tirto.id - Mantan petenis nomor satu dunia milik Inggris, Andy Murray, memprediksi bahwa tenis bakal menjadi salah satu olahraga terakhir yang akan berjalan normal selepas pandemi virus Corona (COVID-19).

Kebijakan larangan perjalanan internasional telah diterapkan oleh banyak negara demi menekan penyebaran virus Corona. Larangan penyelenggaraan event yang dapat memicu kerumunan publik juga menjadi alasan terganggunya jadwal kejuaraan.

“Saya membayangkan tenis menjadi salah satu olahraga terakhir yang kembali dimainkan secara normal, karena jelas di sana ada pemain dan pelatih serta tim yang datang dari seluruh dunia ke satu area,” ujar Murray kepada CNN, yang dikutip oleh Antara, Kamis (23/4/2020).

Seluruh gelaran turnamen tenis internasional memang telah ditangguhkan sejak pertengahan bulan Maret lalu hingga setidaknya bulan Juli 2020, sebagai dampak meluasnya virus Corona.

Sejumlah turnamen tenis Grand Slam juga dipastikan terkena imbas COVID-19. Seperti pembatalan tenis Wimbledon 2020 yang dijadwalkan pada bulan Juni. Lantas penundaan ajang French Open 2020 yang seharusnya pada 24 Mei-7 Juni, digeser menjadi 20 September-4 Oktober.

Tak hanya itu, penyelenggara US Open 2020 saat ini juga masih terus memonitor situasi untuk memastikan apakah kejuaraan yang dijadwalkan berlangsung di New York pada 31 Agustus-13 September masih memungkinkan digelar.

Belum Jelas Kapan Bergulir Lagi

Murray yang baru saja pulih dari operasi cedera pinggul yang ia derita pada tahun lalu, juga masih belum terlalu yakin apakah kejuaraan tenis dapat segera berjalan normal kembali. Ia bahkan bakal terkejut jika turnamen bisa kembali digelar pada bulan September.

“Saya akan terkejut jika mereka bisa kembali memainkan olahraga ini pada bulan September,” jelas Murray.

“Anda harus merasa seluruh dunia sudah berjalan normal lagi dan bepergian juga berjalan secara normal sebelum tenis kembali dimulai, khususnya turnamen-turnamen besar,” imbuh atlet kelahiran Glasgow, Skotlandia tersebut.

Sementara itu pada awal bulan ini ketua ATP (Asociation of Tennis Professionals), Andrea Gaudenzi, juga sempat mengutarakan keraguannya tentang kapan turnamen tenis internasional bisa berjalan normal kembali.

Meski ada sejumlah pendapat yang mengatakan kompetisi dapat digelar pada bulan Agustus atau beberapa bulan setelahnya, namun ia menganggap itu hanya sebuah hipotesis.

“Tidak seorang pun tahu kapan kami dapat kembali bermain dalam kondisi aman sepenuhnya,” ujar Gaudenzi kepada AFP.

“Berbicara mengenai Agustus, September, November, semua itu hanya hipotesis," imbuhnya.

Baca juga artikel terkait DAMPAK PANDEMI CORONA atau tulisan lainnya dari Oryza Aditama

tirto.id - Olahraga
Kontributor: Oryza Aditama
Penulis: Oryza Aditama
Editor: Iswara N Raditya