Menuju konten utama

Android 10: Jadwal Rilis, Fitur, dan Smartphone yang Mendukung

Android 10 dilaporkan rilis pada 3 September 2019 dan perdana bergulir di smartphone Pixel.

Android 10: Jadwal Rilis, Fitur, dan Smartphone yang Mendukung
Logo terbaru android. foto/blog.google

tirto.id - Android Q, yang kemudian dikenal sebagai Android 10, dilaporkan bakal meluncur pada 3 September 2019. Kabar perilisan ini datang dari dua orang agen independen untuk Google Support.

Melansir Phone Arena, Selasa (27/8/2019), Android 10 akan hadir lebih dulu di sejumlah smartphone Google Pixel, yakni Pixel 3, Pixel 3XL, Pixel 3a, dan Pixel 3a XL. Kemudian ke Pixel 2 dan Pixel 2 XL.

Masih dari sumber itu, disebut pula bahwa smartphone Pixel generasi pertama, yakni Pixel dan Pixel XL yang dirilis pada 2016 bakal menerima pembaruan Android 10. Ini cukup mengejutkan mengingat bahwa smartphone Pixel umumnya hanya menerima jaminan upgrade perangkat lunak selama dua tahun.

Smartphone yang Mendukung Android 10

Google memperkenalkan Android 10, yang semula dikenal sebagai Android Q, dalam konferensi pengembang tahunan Google I/O 2019 pada bulan Mei lalu. Saat itu, Google juga menjelaskan bahwa Android Q siap digunakan untuk smartphone layar lipat termasuk berteknologi 5G.

Android Q, penerus Android P, telah memasuki beberapa tahap beta sebelum nantinya bakal dirilis final. Saat tahap itu, sejumlah smartphone sudah dapat ‘mencicipi’ lebih dulu, yang berasal dari 13 manufaktur tak hanya dari keluarga Google Pixel.

Selain Pixel, smartphone buatan Asus, Essential, HMD Global, Huawei, LG, OnePlus, Oppo, Realme, Sony, Vivo, termasuk Xiaomi juga dipastikan dapat mencicipi Android Q.

Melansir The Verge, adapun beberapa smartphone itu di antaranya Asus Zenfone 5z, Essential PH-1, HMD Global Nokia 8.1, Huawei Mate 20 Pro, LG G8, OnePlus OP 6T, Oppo Reno, Realme 3 Pro, Sony Xperia XZ3, Tecno Spark 3 Pro, Vivo X27, Vivo NEX S, Vivo NEX A, Xiaomi Mi Mix 3 5G, dan Xiaomi Mi 9.

Fitur Android 10

Ada sejumlah fitur baru yang diusung di Android 10, mulai Live Caption hingga Dark Theme.

Dark Theme menarik perhatian lantaran dapat mengubah tampilan antarmuka Android menjadi gelap. Fitur ini dapat diakses melalui satu ketukan dari quick settings di bagian atas dengan tap ikon Dark Theme.

Navigasi Gesture, fitur berikutnya, mendapat pembaruan untuk tombol back dan multitasking. Saat diusap ke atas dan di-drag ke kiri atau ke kanan, pengguna bisa berpindah ke satu aplikasi ke lainnya dengan cepat. Sementara untuk tombol back kini terletak di tengah layar bagian kiri dan kanan dengan mengusapnya saat ingin mengaksesnya.

Berikutnya, Project Mainline, fitur ini memungkinkan pembaruan digulirkan melalui update di Play Store, salah satunya untuk security patch. Pengguna nantinya tak perlu lagi menunggu pembaruan melalui systems update dari vendor perangkatnya.

Android 10 juga memungkinkan pengguna untuk lebih leluasa melindungi privasi, misalnya membatasi aplikasi tertentu yang dapat berbagi lokasinya. Nantinya akan muncul notifikasi bila ada aplikasi yang mengakses lokasi pengguna di latar belakang.

Live Caption memungkinkan video di perangkat Android 10 mendukung subtitle. Google menjelaskan bahwa fitur ini dihadirkan untuk pengguna yang memiliki masalah pendengaran serta bagi mereka yang ingin mengecilkan volume audio saat di tempat ramai.

Alasan Google Tak Lagi Pilih Nama Dessert

Pengumuman nama resmi Android Q, yakni Android 10, di luar tradisi, lantaran sistem operasi "robot ijo" ini biasanya menggunakan "identitas" makanan pencuci mulut, yakni Cupcake (1.5) hingga Pie (9.0).

Google menjelaskan, perubahan tradisi penamaan ini berdasarkan umpan balik selama bertahun-tahun. Nama-nama dessert yang biasanya digunakan sebagai sandi setiap versi Android tidak selalu dipahami oleh semua orang di komunitas global.

Nama makanan seperti Nougat, Eclair, Froyo, atau Marshmallow mungkin populer di beberapa negara. Namun, di wilayah lain dua makanan tersebut bisa saja tidak dikenal.

"Misalnya, L dan R tidak dapat dibedakan saat diucapkan dalam beberapa bahasa. Jadi ketika beberapa orang mendengar kami mengatakan Android Lollipop dengan keras, tidak secara intuitif jelas bahwa itu merujuk ke versi setelah KitKat," penjelasan Google dikutip Google Blog.

"Bahkan lebih sulit bagi pengguna Android baru, yang tidak terbiasa dengan konvensi penamaan, untuk memahami apakah ponsel mereka menjalankan versi terbaru. Kita juga tahu bahwa pai bukan makanan penutup di beberapa tempat, dan bahwa Marshmallow, meskipun lezat, bukan suguhan yang populer di banyak bagian dunia," tambah Google.

Sebagai sebuah sistem operasi global, Google menilai sudah saatnya Android menggunakan nama-nama yang jelas dan digunakan oleh semua orang di dunia.

Mulai Android 10, Google hanya akan menggunakan nomor rilis saja tanpa nama sandi berupa makanan seperti versi sebelumnya.

Baca juga artikel terkait ANDROID atau tulisan lainnya dari Ibnu Azis

tirto.id - Teknologi
Penulis: Ibnu Azis
Editor: Agung DH