Menuju konten utama

Analisis Sandi Soal Kemacetan Tanah Abang Pakai Data Aplikasi Waze

Laporan kemacetan di Tanah Abang hanya menurun drastis di saat hari-hari libur.

Analisis Sandi Soal Kemacetan Tanah Abang Pakai Data Aplikasi Waze
Sejumlah tenda pedagang kaki lima (PKL) berdiri di Jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang, Jakarta, Jumat (22/12/2017). tirto.id/Andrey Gromico.

tirto.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyampaikan hasil evaluasinya terhadap kondisi kemacetan di kawasan Tanah Abang usai penutupan jalan Jati Baru Raya.

Data yang dipakai sebagai dasar evaluasi itu adalah laporan kemacetan pertanggal 14-26 Desember 2017 yang dikirim oleh para pengguna salah satu aplikasi navigasi lalu lintas, Waze.

Dari data laporan yang dihimpun Jakarta Smart City itu, terlihat ada penurunan aduan kemacetan. Tapi, penurunan jumlah laporan kemacetan hanya terjadi pada hari-hari libur.

Misalnya, pada Minggu, 17 Desember 2017, ada 3.201 laporan kemacetan. Lalu, pada saat libur natal, dari Sabtu-Selasa, 23-26 Desember 2017, jumlah laporan kemacetan berturut-turut adalah 3.040, 2.271, 1.829, dan 3.262.

Angka itu jauh berbeda dengan laporan kemacetan pada hari kerja selama periode tersebut, yang berada di angka 5.583 sampai 11.063.

"Jadi 5 hari ini kita lihat (dari) tanggal 25. Ada penurunan kemacetan. Tapi data ini belum bisa kita sebut valid, karena (penurunannya) di hari libur," ujar Sandiaga saat memaparkan data tersebut di Jakarta Smart City, Balai Kota, Jakarta Pusat, pada Jumat (29/12/2017).

Karena itulah, salah satu pendiri PT Saratoga Investama itu menganggap bahwa data kemacetan yang representatif baru bisa diambil pada Januari mendatang, setelah libur natal dan tahun baru usai.

"Data is fair. Nanti kita lihat setelah Januari normalize enggak aduannya," kata Sandiaga.

Kendati demikian, Sandiaga mengakui bahwa kondisi kemacetan tetap terjadi di beberapa titik di sekitar pasar Tanah Abang setelah penataan berlangsung.

Namun, menurut dia, hal itu tak semata lantaran penutupan Jalan Jatibaru Raya, yang kerap dianggap menyebabkan penumpukan kendaraan di ruas jalan lain. Dia beralasan ada beberapa faktor lain yang memicu kemacetan itu, seperti proses perbaikan trotoar dan jalan di depan pasar blok G Tanah Abang.

"Jadi belum tentu kemacetan itu lahir karena kita melakukan penataan, tapi (bisa juga) karena ada pembangunan jalan," imbuhnya.

Penutupan jalan Jati Baru Raya berlangsung sejak Jumat (22/12/2017). Langkah ini menjadi solusi jangka pendek dari Pemprov DKI untuk penataan Kawasan Tanah Abang sekaligus mengatasi kemacetan di sana.

Dalam konferensi pers di Balai Kota, pada Kamis (21/12/2017), Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan bahwa penataan itu bakal mengurai sejumlah permasalahan yang selama ini muncul, khususnya di Jalan Jati Baru ke arah blok G Tanah Abang.

Dia mengklaim langkah penataan Tanah Abang itu juga telah mengakomodasi kepentingan berbagai pihak. Salah satunya para pengemudi ojek pangkalan maupun online. "Warga enggak perlu lagi naik kendaraan pribadi, bisa naik Transjakarta. Ojek pangkalan atau ojek online juga disiapkan lahan. Tidak jauh, hanya 100 meter," kata Anies.

Baca juga artikel terkait TANAH ABANG atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Addi M Idhom