Menuju konten utama

Anak Korban Banjir Garut Butuh Bantuan Peralatan Sekolah

Puluhan anak korban banjir bandang di Garut tidak bisa sekolah karena seragam dan peralatan sekolah ikut hanyut terbawa banjir yang melanda daerah tersebut. Mereka butuh bantuan seragam dan peralatan sekolah lainnya.

Anak Korban Banjir Garut Butuh Bantuan Peralatan Sekolah
Warga korban banjir bandang beristirahat di Posko pengungsian Korem 062/Tarumanagara, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu (21/9). Warga sebagian masih bertahan dipengungsian. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi.

tirto.id - Banjir bandang yang melanda Garut, Jawa Barat tidak hanya memakan korban meninggal dan luka-luka. Puluhan anak-anak di Kampung Cimacan, Kecamatan Tarogong Kidul juga tidak bisa sekolah karena seragam dan peralatan sekolah mereka ikut terbawa hanyut banjir.

“Tidak bisa sekolah karena baju, sepatunya tidak ada, terbawa banjir," kata Ai Rohmawati, siswi kelas 4 Sekolah Dasar MI Al-Qomar Tajug di lokasi banjir Kampung Cimacan, Desa Haurpanggung, Kecamatan Tarogong Kidul, Kamis (22/9/2016) seperti dilansir Antara.

Rohmawati adalah satu dari puluhan temannya sesama tingkat sekolah dasar yang tidak dapat sekolah sejak bencana banjir bandang merendam rumahnya, Selasa (20/9/2016) malam. Ia mengaku seluruh pakaian seragam sekolahnya, sepatu, termasuk buku dan peralatan sekolah lainnya raib terbawa hanyut air.

"Tidak ada yang bisa dibawa, kantong, sepatu, juga seragam saya terendam banjir," katanya.

Siswi lainnya, Sabila mengaku sama tidak dapat pergi ke sekolah karena seragam dan peralatan sekolahnya hilang terbawa hanyut banjir.

Pihak sekolah, kata Sabila, sudah datang untuk melihat kondisi muridnya yang menjadi korban banjir. "Bu guru sudah ke sini [lokasi banjir] katanya biarin tidak sekolah juga sampai beberapa hari ke depan," katanya.

Orang tua Sabila, Rita mengharapkan ada bantuan dari pemerintah maupun orang dermawan untuk menyediakan seragam dan peralatan sekolah.

Menurut dia kebutuhan anak sekolah itu merupakan hal yang penting agar anak-anak korban banjir tetap bisa sekolah.

"Pakaian, barang-barang dalam rumah semua habis tidak ada yang bisa diselamatkan, termasuk seragam anak saya, saya harap kebutuhan anak didahulukan," katanya.

Baca juga artikel terkait BANJIR GARUT

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Abdul Aziz