Menuju konten utama

Anak-Anak Sebaiknya Tak Sembarangan Memakai Kosmetik

Gunakan produk kosmetik khusus untuk anak-anak.

Anak-Anak Sebaiknya Tak Sembarangan Memakai Kosmetik
Rahmawati Kekeyi. Instagram/@rahmawatikekeyiputricantikka

tirto.id - Rahmawati Kekeyi Putri Cantikka belakangan menjadi tenar karena unggahan-unggahan video tutorial makeup-nya di Youtube. Videonya menjadi tenar setelah ia mengunggah video berjudul “25k makeup challenge” yang berhasil menyita perhatian lebih dari 3 juta penonton.

Di situ, ia merias diri menggunakan makeup seperti foundation seharga Rp5.500, blush on, dan lip tint. Video tersebut menjadi fenomenal karena Rahmawati menggunakan balon berisi air untuk meratakan foundation di wajahnya. Video itu mengundang puluhan ribu komentar positif. Mereka mendukung Rahmawati agar dapat mengembangkan kanal Youtubenya seperti beauty vlogger Rachel Goddard.

“Kids zaman now, korban tutorial make up beauty blogger,” demikian komentar salah seorang warganet. Ada juga yang berkomentar, memberi saran agar Kiki tak mengaplikasikan make up terlalu banyak.

Kepada warganet, Rahmawati mengaku dia sudah berusia 23 tahun. Namun, melihat suara dan gerak tubuhnya yang menggemaskan, banyak yang mengira dia masih remaja. Ia punya kans mengundang penggemar dan pengikut anak-anak dan remaja.

Bolehkah Anak-Anak Menggunakan Makeup?

Banyaknya beauty vlogger pada 2018 mempengaruhi gaya hidup anak-anak dan remaja. Mereka memoles wajahnya dengan beragam jenis produk makeup yang beredar di pasaran, dari makeup berharga kurang dari 10 ribu hingga jutaan rupiah.

Umumnya produk tersebut bisa didapat dengan mudah melalui toko online. Bahkan, tak jarang para vlogger memberikan hadiah kosmetik kepada para penggemarnya tanpa pandang umur.

Amankah makeup untuk anak-anak?

Bahan berbahaya yang biasa terkandung dalam kosmetik adalah paraben. Dalam artikel berjudul “What You Should Know Before Using That Product Contains Methylparaben” yang ditulis oleh Debra Rose Wilson pada Healthline, paraben merupakan bahan kimia yang biasa digunakan untuk mencegah pertumbuhan jamur dan bakteri lain, sehingga produk yang mengandung zat ini akan lebih awet.

Wilson menjelaskan bahwa saat ini penggunaan paraben masih menjadi pro dan kontra, khususnya terkait ancaman kanker dan potensi gangguan reproduksi. Namun, ia menyampaikan bahwa paraben bisa menyebabkan alergi, apalagi jika digunakan di atas batas yang direkomendasikan.

Ketika menggunakan metil paraben, kematian sel akan lebih cepat. Hal ini menyebabkan kerusakan kulit yang tentunya sangat mungkin terjadi. Selain itu, Wilson juga membeberkan adanya laporan alergi terhadap metil paraben. Alergi tersebut berupa ruam yang bisa hilang dengan sendirinya.

Food & Drug Administration (FDA) Amerika Serikat juga mempunyai aturan tentang makeup yang kita kenakan seperti lipstik, blush on, foundation, bedak wajah, eyeshadow, eyeliner, dan maskara. Salah satunya adalah kandungan timbal yang biasanya terdapat pada lipstik.

Selain lipstik, timbal juga diketahui kerap terkandung pada eyeshadow dan perona wajah (blush on). Menurut aturan dari FDA, kandungan timbal pada lipstik tidak boleh lebih dari 10 ppm. Meski begitu, FDA juga pernah menemukan adanya kosmetik dengan kandungan timbal hingga 14 ppm.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan bahwa anak-anak rentan terhadap timbal karena mereka menyerap 4 sampai 5 kali lebih banyak dibandingkan orang dewasa. Timbal yang masuk ke tubuh akan didistribusikan ke otak, ginjal, hati, dan tulang, hingga terakumulasi dari waktu ke waktu.

Komposisi Makeup Sebabkan Gangguan Otak Anak

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga mengatakan timbal merupakan racun yang berpengaruh terhadap sistem tubuh dan berbahaya bagi anak-anak. Bahkan, timbal bisa menyebabkan gangguan kesehatan yang permanen, terutama bagi perkembangan otak dan sistem saraf.

Paparan timbal bisa membuat anak mengalami keterbelakangan mental dan gangguan perilaku, tentunya hal ini juga mengakibatkan menurunnya tingkat kecerdasan pada anak (IQ). Tak hanya itu, timbal juga bisa mengakibatkan koma, kejang, dan kematian.

Infografik tata rias bagi anak

Arsenik juga merupakan salah satu komposisi yang biasanya terdapat pada makeup. Komponen ini merupakan salah satu jenis logam berat, yang biasanya menjadi zat pewarna kosmetik. Pada makeup, arsenik hanya dibatasi kandungannya maksimal hingga 3 ppm.

Menurut WHO, paparan arsenik membawa dampak jangka panjang. Selain mengakibatkan penyakit kardiovaskular dan diabetes, arsenik bisa berdampak negatif pada perkembangan kognitif, kecerdasan, dan memori anak.

Sebuah studi berjudul “The Effects of Arsenic Exposure on Neurological and Cognitive Dysfunction in Human and Rodent Studies: A Review” (PDF) yang ditulis oleh Christina R. Tyler dan Andrea M. Allan menuliskan bahwa paparan arsenik dapat mengubah fungsi kognitif pada anak. Temuan itu berdasarkan studi terhadap kecerdasan anak menggunakan tes IQ.

“Para peneliti menyimpulkan bahwa paparan arsenik dikaitkan dengan penurunan IQ sebesar 0,4 pada anak yang terpapar. Mungkin ini merupakan penurunan kecil dalam IQ, namun perubahan tersebut bisa memiliki efek kumulatif di kemudian hari,” kata Tyler dan Allan.

Dilansir The Telegraph, sebuah penelitian yang dilakukan oleh The Environmental Working Group menemukan bahwa di Inggris, anak perempuan mulai menggunakan makeup sebelum berumur 11 tahun.

Meski tersedia produk kosmetik anak yang aman bagi setidaknya anak berusia 6 tahun, hampir semua produk kecantikan yang digunakan pada perempuan berusia 14 hingga 19 tahun mengandung zat berbahaya.

Sekarang, cobalah periksa, apakah dalam produk perawatan tubuh dan kosmetik Anda tercantum paraben dan turunannya?

Baca juga artikel terkait MAKE UP atau tulisan lainnya dari Widia Primastika

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Widia Primastika
Editor: Maulida Sri Handayani