Menuju konten utama

AMRO Proyeksi Ekonomi ASEAN+3 Turun jadi 3,3 Persen pada 2022

AMRO merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi kawasan ASEAN+3 pada tahun 2022 dari 3,7 persen di bulan Oktober 2022 menjadi 3,3 persen pada Januari 2023.

AMRO Proyeksi Ekonomi ASEAN+3 Turun jadi 3,3 Persen pada 2022
View Kota Shenzhen,Cina, dari ketinggian. Shenzhen adalah kota baru yang mulai dibangun sejak tahun 1980, namun pertumbuhanya sangat pesat. Cina adalah salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat. Foto/Getty Images/Daniel Berehulak

tirto.id - Kantor Riset Ekonomi Makro ASEAN+3 (AMRO) merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi kawasan ASEAN+3 (China, Jepang, serta Korea) pada tahun 2022 dari 3,7 persen di bulan Oktober 2022 menjadi 3,3 persen pada Januari 2023.

“Hal ini terutama disebabkan oleh berlanjutnya pelemahan di ekonomi Plus-3, terutama China yang pertumbuhannya ternyata jauh lebih lemah,” ucap Kepala Ekonom AMRO, Hoe Ee Khor dikutip dari Antara, Selasa (17/1/2023).

Meskipun ada penurunan, kawasan ASEAN sendiri berpotensi tumbuh lebih tinggi dari prediksi sebesar 5,3 persen pada Oktober 2022 menjadi 5,6 persen pada Januari 2023. Hal itu adanya pertumbuhan permintaan domestik yang menguat.

Adapun pada tahun 2023 pertumbuhan di kawasan ASEAN+3 diproyeksikan menguat menjadi 4,3 persen karena ekonomi China diperkirakan akan pulih dengan kuat. Hal ini dipengaruhi pembukaan pembatasan China dan pencabutan berbagai kebijakan pelonggaran terkait pandemi COVID-19.

“Inflasi diperkirakan akan turun menjadi 4,5 persen pada tahun 2023 dari proyeksi lonjakan 6,3 persen tahun lalu,” ujarnya.

Pembukaan perbatasan China, terutama dengan kembalinya turis China yang berpotensi mendorong sektor pariwisata. Kemudian akan memberikan dorongan pertumbuhan ekonomi dunia meskipun saat ini terjadi hambatan pada aktivitas ekonomi di Amerika Serikat (AS) dan kawasan Eropa yang dibayangi risiko resesi.

Hambatan ekonomi global ini dipengaruhi pengetatan kebijakan moneter yang agresif di Amerika Serikat, sehingga pesanan ekspor bakal lebih lemah untuk ASEAN+3.

"Ekonomi China yang lebih kuat akan memberikan dukungan untuk aktivitas regional sementara pembukaan kembali perbatasan akan meningkatkan pariwisata intra-regional,” kata Hoe Ee Khor.

Baca juga artikel terkait PERTUMBUHAN EKONOMI

tirto.id - Ekonomi
Sumber: Antara
Editor: Intan Umbari Prihatin