Menuju konten utama

Amankah Menggunakan AC Ruangan Saat Pandemi COVID-19?

Sebuah penelitian yang dipimpin oleh Jianyun Lu dari Guangzhou Center for Disease Control and Prevention menyebutkan, AC memiliki peran dalam penyebaran virus SARS-CoV-2.

Amankah Menggunakan AC Ruangan Saat Pandemi COVID-19?
Ilustrasi Air conditioner. foto/istockphoto

tirto.id - Pendingin ruangan atau air conditioner (AC) sering digunakan untuk menyejukkan udara di dalam ruangan. Akan tetapi, amankah penggunaannya di tengah pandemi Corona COVID-19 ini?

Sebuah penelitian yang dipimpin oleh Jianyun Lu dari Guangzhou Center for Disease Control and Prevention menyebutkan, AC memiliki peran dalam penyebaran virus SARS-CoV-2 ini.

Dalam studi yang melibatkan tiga kelompok keluarga dalam sebuah restoran berpendingin ruangan, menunjukkan hasil bahwa arah aliran udara dari AC konsisten dengan transmisi droplet yang keluar dari orang terinfeksi COVID-19.

Akibatnya, virus lebih cepat menyebar dan menginfeksi orang lain yang berada di dekat pasien COVID-19.

Guna mencegah penyebaran virus dalam ruangan berpendingin tersebut, di sarankan setiap orang agar menjaga jarak saat berada di ruangan ber-AC dan meningkatkan ventilasi udara.

Di sisi lain, Air Conditioning Contractors of America (ACCA) menyebutkan bahwa Environmental Protection Agency (EPA) menempatkan polusi udara dalam ruangan berada di antara empat lingkungan yang berbahaya di Amerika.

Ditambah sebuah fakta bahwa 90 persen orang hidup di dalam ruangan, di mana polutan dapat 100 kali lebih banyak.

Dalam ruangan yang memiliki sirkulasi udara yang buruk, virus, kuman, bakteri, hingga patogen dapat berkembang dengan mudah.

Sehingga, salah satu pencegahan untuk melindungi diri dari sakit adalah dengan memberikan informasi terkait kualitan udara dalam ruangan.

ACCA juga menyebutkan bahwa langkah pertama yang dapat digunakan untuk menangani masalah kualitas udara dalam ruangan adalah dengan mengontrol sumber.

Terdapat berbagai solusi, seperti mengenakan filter udara, pembersih udara elektronik, hingga sistem sterilisasi ultraviolet.

Sementara itu, sistem AC dan salurannya justru dapat berkontribusi untuk menyebarkan patogen bukan karena kualitasnya yang buruk tetapi udara di rumah yang telah terkontaminasi.

Dengan kata lain, pendingin ruangan berkontribusi dalam penyebaran patogen pada udara yang kita hirup.

Melansir EPA, sumber polutan yang berpengaruh dalam kualitas udara dalam ruangan berasal dari dalam maupun luar ruangan.

Beberapa sumber polutan dari dalam ruangan adalah sebagai berikut:

- Sumber pembakaran di pengaturan dalam ruangan, termasuk rokok, pemanas kayu, batu bara, peralatan memasak, dan perapian.

Kelima hal tersebut dapat melepaskan produk sampingan pembakaran berbahaya seperti karbon monoksida, langsung ke lingkungan dalam ruangan.

- Adanya cairan pembersih, cat, insektisida, dan produk lain yang umum digunakan, dan mengandung banyak bahan kimia yang berbeda, termasuk senyawa organik yang mudah menguap.

- Bahan bangunan juga merupakan sumber potensial, baik melalui bahan yang mengalami degradasi seperti serat asbes yang dilepaskan dari isolasi bangunan, atau dari bahan baru seperti bahan kimia yang mengeluarkan gas dari produk kayu tekan.

Zat lain di udara dalam ruangan yang berasal dari alam, seperti radon, jamur, dan bulu hewan peliharaan, juga perlu diperhatikan.

Sementara itu, polutan dari luar ruangan dapat memasuki bangunan melalui pintu terbuka, jendela terbuka, sistem ventilasi, dan retakan pada struktur. Bahkan, beberapa polutan masuk ke dalam ruangan melalui pondasi bangunan.

Misalnya, asap berbahaya dari cerobong asap juga dapat masuk ke rumah untuk mencemari udara di rumah dan lingkungan. Di daerah dengan air tanah atau tanah yang terkontaminasi, bahan kimia mudah menguap dapat memasuki bangunan melalui proses yang sama.

Di sisi lain, bahan kimia yang mudah menguap dalam air juga dapat masuk ke udara dalam ruangan saat penghuni bangunan menggunakan air seperti saat mandi, atau memasak. Ketika dari luar rumah, orang juga dapat membawa berbagai kotoran masuk ke dalam rumah melalui pakaian, sepatu, atau badan.

Oleh karenanya, AC sebagai salah satu unit yang sering digunakan di dalam rumah dan berhubungan langsung dengan kualitas udara dalam ruangan harus senantiasa dibersihkan.

Filter, koil, dan sirip AC membutuhkan perawatan rutin agar unit berfungsi secara efektif dan efisien selama masa kerjanya. Mengabaikan pemeliharaan yang diperlukan akan membuat penurunan kinerja AC menurun, sementara kesehatan harus diperhatian dengan lebih baik.

Bagaimana cara membersihkan pendingin ruangan atau AC?

Melansir situs Panasonic Comfort, berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membersihkan pendingin ruangan atau AC Anda:

1. Bersihkan unit AC Anda

Mulailah dengan menyeka AC Anda dengan hati-hati menggunakan kain lembut dan kering untuk menghilangkan tumpukan debut dan kotoran. Sementara itu, jangan gunakan cairan pemoles atau air lebih dari 40 derajat celcius pada AC Anda.

2. Cuci panel depan

Cuci panel depan dengan lembut dengan air hangat di bawah 40 derajat celcius dan spons. Berhati-hatilah untuk tidak menekan panel terlalu keras, karena ini dapat merusak AC.

Jika Anda ingin menggunakan sabun, gunakan sedikit deterjen netral dan pastikan Anda membilas residu secara menyeluruh. Panel depan ini tidak harus dikeringkan di bawah sinar matahari langsung.

3. Bersihkan filter pemurnian udara

Bersihkan kotoran menggunakan penyedot debu, dan bersihkan Solar Refreshing Deodorising Filter Anda setiap 6 bulan.

Filter ini bertindak sebagai penghilang bau, dan harus dibersihkan dengan penghisap debu. Tempatkan filter tersebut di bawah sinar matahari selama total 6 jam sebelum dipasang kembali. Ganti filter ini setiap 3 tahun.

4. Bersihkan filter udara

Sekali lagi, bersihkan penumpukan debu dan kotoran dengan penyedot debu. Anda juga harus membilas filter ini dengan air, tetapi jangan gunakan kain karena ini dapat merusak mekanisme penyaringan. Biarkan hingga benar-benar kering sebelum memasangnya kembali ke dalam unit.

Apabila AC bekerja di area yang sangat berdebu, bersihkan filter udara ini setiap 2 minggu. Jangan sekali-kali menggunakan bahan kimia yang bersifat merusak, seperti menggunakan benzena, pengencer atau bubuk gosok saat membersihkan unit AC.

Namun apabila Anda tidak dapat melakukannya sendiri, Anda dapat membayar jasa tukang pembersih AC sehingga tidak perlu takut unit pendingin ruangan Anda akan rusak.

Baca juga artikel terkait AC atau tulisan lainnya dari Dinda Silviana Dewi

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Dinda Silviana Dewi
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Nur Hidayah Perwitasari