Menuju konten utama

Amalia Hernandez Kreasikan Tarian dari Cerita Rakyat Meksiko

Salah satu karya Amalia Hernandez yang paling terkenal adalah ''Tarian Rusa Orang Indian Yaqui” yang diciptakan berdasarkan tarian yang berhubungan dengan suku Meksiko.

Amalia Hernandez Kreasikan Tarian dari Cerita Rakyat Meksiko
Amalia Hernandez. Foto/Rob Mieremet/Anefo

tirto.id - Hari lahir Amalia Hernandez, seorang penari dan koreograf berkebangsaan Meksiko dirayakan dalam Google Doodle, Selasa (19/9/2017). Ia telah memainkan peran penting untuk dalam mengkreasikan tarian yang tercipta dari tafsirnya atas cerita rakyat Meksiko.

Hernandez dikenal sebagai pendiri Ballet Folklorico de Mexico, yang berjasa membawa tarian dan musik Meksiko ke dunia. Kelompok balet itu masih tampil sampai hari ini, dan telah mencapai lebih dari 22 juta orang sejak diluncurkan pada tahun 1952, demikian yang dikutip dari The Independent.

Hanya ada delapan pemain ketika pasukan itu diciptakan, namun telah berkembang sejak saat itu. Kelompok ini kemudian menuai ketenaran di seantero Meksiko setelah ditampilkan dalam program televisi mingguan di tahun 1950-an.

Sepanjang kariernya, Amalia Hernandez fokus menciptakan karya yang berpusat pada budaya dan gaya tarian Mesoamerika. Ia berusaha dalam hidupnya untuk menyoroti budaya asli tersebut jika memungkinkan. Meski begitu, dia bekerja keras untuk menggambarkan beragam budaya yang membentuk kawasan asli Meksiko dalam karyanya.

Tarian rakyat Meksiko yang diciptakan Hernandez ini menyerupai pesta, dilihat dari koreografi dan kostumnya yang berwarna-warni. Karya tariannya juga memasukkan unsur ansambel tarian daerah, rekonstruksi upacara Aztec dan Maya, pemandangan sejarah Meksiko, dan memunculkan evokasi dari festival desa.

Salah satu karyanya yang paling terkenal adalah ''Tarian Rusa dari Orang Indian Yaqui” yang diciptakan berdasarkan tarian yang berhubungan dengan suku Meksiko. Dalam versi Hernandez, seorang pria yang mengenakan hiasan kepala tanduk digambarkan sebagai seekor rusa yang dikejar oleh pemburu. Koreografi itu terkesan menuntut dan pedih.

The New York Times pada tahun 1976 menyebut tarian tersebut “sebuah kesaksian yang sangat menyentuh empati para pemburu terhadap yang diburu.”

“Manusia harus membunuh mangsanya, tapi dia menghormati mangsa itu dan menguasainya dengan kualitas mulia,'' tulisnya.

Hernandez dalam wawancara dengan The New York Times pada 1983 sempat mengatakan bahwa cerita rakyat harus diartikulasikan dan disesuaikan dengan kebutuhan teater dan penonton.

''Cerita rakyat otentik diciptakan baik untuk tujuan religius atau untuk bersenang-senang. Menari pada dasarnya adalah sesuatu yang harus dilakukan dan tidak untuk ditonton,” ujarnya.

Baca juga artikel terkait GOOGLE DOODLE atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Humaniora
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari