Menuju konten utama

Alumni UI Tidak Boleh Kampanye Capres Bawa Nama Institusi

Rektor UI membiarkan para alumni berbeda pendapat dan dukungan kepada Capres dan Cawapres asal tidak membawa nama institusi.

Alumni UI Tidak Boleh Kampanye Capres Bawa Nama Institusi
Presiden Joko Widodo berbincang dengan para guru besar UI di sela sidang terbuka Dies Natalis UI ke-68 di Balairung Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Jumat (2/2/2018). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

tirto.id - Rektor Universitas Indonesia (UI) Profesor Muhammad Anis tidak membolehkan alumni UI mengatasnamakan institusi UI untuk mendukung kandidat di Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Posisi insitusi UI di Pemilu 2019 netral.

"Alumni UI yang menjadi relawan PADI [Prabowo-Sandiaga] ada. Juga ada Pak Ngabalin [Ali Mochtar Ngabalin; pendukung petahana Jokowi]. Kalau Anda tahu, video dari Pak Ngabalin [menyebut] 'UI for Jokowi'. Biarin aja mereka berbeda pendapat selama tidak membawa nama institusi," ujar Anis saat ditemui di Kampus UI Depok, Jawa Barat Sabtu (10/11/2018).

Dia mencontohkan bentuk kalimat dukungan yang tidak dibolehkan adalah, "Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UI mendukung X." FIB UI merupakan nama institusi, sehingga tidak boleh dicatut.

"Namun, kalau kalimatnya 'Saya alumni FIB UI, mendukung X', silakan saja." ujar Anis.

Anis juga mengaku, kampus yang dipimpinnya sejak Desember 2014 tersebut siap menjadi tuan rumah debat kandidat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Selama itu resmi acaranya KPU, silakan. Kalau bukan dari KPU, enggak," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Husein Abdulsalam

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Husein Abdulsalam
Penulis: Husein Abdulsalam
Editor: Irwan Syambudi