Menuju konten utama

Alat Musik Tradisional, Jenis, Fungsi dan Contohnya

Berikut adalah jenis alat musik tradisional, berdasarkan fungsi dan contohnya.

Alat Musik Tradisional, Jenis, Fungsi dan Contohnya
Seniman Septina Rosalina Layan memperagakan olah sagu saat pentas seni kolaborasi alat musik tradisional dan modern di Kota Jayapura, Papua, Selasa (6/6). ANTARA FOTO/Indrayadi TH

tirto.id - Alat musik tradisional dikenal adalah karya seni yang dimiliki sebuah daerah. Ternyata, setiap daerah juga memiliki alat musik tradisionalnya masing-masing, ada yang cara memainkannya dipetik, ada pula yang dipukul.

Mengutip situs Kemendikbud, terungkap bahwa alat musik tradisional dari setiap daerah serta suku bangsa berbeda-berbeda, mulai dari cara memainkannya hingga bentuknya.

Dengan kata lain, alat musik tradisional merupakan alat yang unik dan bisa mencitrakan sebuah daerah tertentu. Lantas, apa sajakah jenis alat musik tradisional serta fungsi dan contohnya?

Jenis alat musik tradisional

Berdasarkan catatan Naning Widayati dalam modul Seni Budaya (2020:7-11), jenis alat musik tradisional diklasifikasikan berdasarkan sumber bunyi dan cara memainkannya. Berikut ini pembagian jenis alat musik tradisional berdasarkan sumber bunyinya:

  1. Idiophone: alat musik yang sumber bunyinya dari tubuh benda itu sendiri.
  2. Membranophone: alat musik yang bunyinya bersumber dari membran, bahannya terbuat dari kulit binatang atau bahan imitasi kulit lain.
  3. Chordophone: alat musik yang sumber bunyinya berasal dari getaran dawai.
  4. Aerophone: alat musik yang sumber bunyinya berasal dari tiupan udara.
Selain klasifikasi berdasarkan sumber bunyi, alat musik tradisional juga dijeniskan berdasarkan cara memainkannya. Berikut ini pembagian jenis-jenis tersebut:

  1. Dipukul: cara memainkannya dengan dipukul, alat pemukulnya bisa merupakan kayu berlapis kain/karet, kayu tanpa lapisan, atau hanya menggunakan tangan kosong.
  2. Dipetik: cara memainkannya dengan dipetik menggunakan jari atau alat bantu lain (misalnya pick dari logam atau plastik).
  3. Digesek: cara memainkannya dengan digesek, misalnya dengan menggunakan rambut kuda, bahan sitetis, stik kayu, dan lain-lain.
  4. Ditiup: cara memainkannya dengan cara ditiup, biasanya terdapat lubang yang disediakan oleh alat ini agar ketika seseorang meniupnya bisa menghasilkan bunyi.
  5. Ditepuk: cara memainkannya ditepuk dengan menggunakan telapak tangan.
  6. Digoyang: cara memainkannya cukup digoyang-goyangkan saja.

Infografik SC Instrumen Tradisional
Infografik SC Instrumen Tradisional Berdasarkan Sumber Bunyi. tirto.id/Quita

Fungsi dan contoh

Dalam fungsinya, alat musik tradisional berguna dalam tiga hal, yakni sebagai pola ritme/irama, sebagai melodi utama, dan sebagai pengiring melodi. Berikut ini penjelasan mengenai ketiga fungsi tersebut.

1. Sebagai pola ritme/irama

Alat musik dalam fungsi ini bertugas sebagai dasar tempo dan ketukan ketika musik tradisional dimainkan. Contoh alat musik yang berfungsi dalam pengatur tempo ini adalah Tifa Totobuang yang berasal dari Maluku.

2. Sebagai Melodi Utama

Meliputi fungsi ini, alat musik tradisional berguna untuk menghasilkan nada dan menghasilkan melodi tertentu. Contoh alat musik yang digunakan sebagai melodi utama adalah Rebab pada pertunjukan Gamelan Jawa.

3. Sebagai Pengiring Melodi

Alat musik tradisional melalui fungsi ini membantu pertunjukkan untuk menghasilkan beberapa kumpulan nada tertentu agar tercipta sebuah harmoni. Contoh alat musik yang memenuhi fungsi ini misalnya angklung dari Jawa Barat. Biasanya kelompok pemain angklung yang memainkan melodi utama akan dipisahkan dengan pemain angklung yang memainkan melodi pengiring.

Baca juga artikel terkait ALAT MUSIK TRADISIONAL atau tulisan lainnya dari Yuda Prinada

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Yuda Prinada
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Alexander Haryanto