Menuju konten utama

Alasan Yenny Wahid Ingatkan PKB Agar Tidak Catut Nama Gus Dur

Yenny Wahid menekankan agar setiap politikus yang hendak mencatut nama Gus Dur memperhatikan etika dan moral.

Alasan Yenny Wahid Ingatkan PKB Agar Tidak Catut Nama Gus Dur
Founder Islamic Law Firm Yenny Wahid, memberikan pidato saat peluncuran Islamic Law Firm di Jakarta, Jumat (25/10/2019). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Putri Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Yenny Wahid menegaskan bahwa ayahnya dikeluarkan dari PKB melalui Muktamar Ancol meski Gus Dur adalah pendiri PKB. Karena itu, ia mengingatkan agar PKB yang saat ini dinakhodai Muhaimin Iskandar tidak lagi mencatut nama Presiden RI ke-4 tersebut.

“Saya hanya ingin meluruskan sejarah di mana saat ini seolah-olah Gus Dur masih ada di PKB. Masyarakat masih banyak tidak memahami bahwa Gus Dur lewat Muktamar Ancol sebagai pendiri PKB telah dikeluarkan,” kata Yenny saat dihubungi reporter Tirto, Senin (27/6/2022).

Yenny ingin meluruskan sejarah Gus Dur yang kerap dipelintir demi memperoleh pundi-pundi suara setiap tahun politik. Oleh karenanya, Yenny menekankan agar setiap politikus yang hendak mencatut nama ayahnya memperhatikan etika dan moral.

“Hal ini berguna dalam pendidikan politik, agar para politisi mengedepankan etika moral. Bagaimana moral bisa ditegakkan apabila dengan pendiri partainya saja diperlakukan seperti itu? Tentu kita khawatir bagaimana nanti akan memperlakukan rakyat. Bagaimana mereka akan mendengar suara aspirasi dari rakyat,” kata Yenny.

Selain itu, Yenny juga menyebut banyak tokoh senior PKB yang didepak dari partai semasa kepemimpinan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. Padahal tokoh-tokoh senior tersebut adalah pengiring Gus Dur dan tidak sedikit yang merupakan kawan Cak Imin.

“PKB saat ini dikelola berdasarkan paranoid, jadi banyak sekali tokoh-tokoh senior PKB yang mengiringi Gus Dur dikeluarkan dari partai. Tidak usah bicara tentang saya, bahwa teman-teman Cak Imin sendiri juga ada. Tokoh-tokoh semua seperti Pak Mahfud MD, Pak Ali Masykur. Mereka sebagian sudah hijrah ke partai lain, namun hatinya masih PKB," kata Yenny.

Yenny juga semakin geram bahwa fakta yang dia sebut banyak ditutupi oleh kubu Cak Imin. Cara mereka menutupi adalah dengan memajang foto Gus Dur di setiap kegiatan dan menjual figurnya.

“Fakta ini yang sekarang coba ditutupi oleh kubu Cak Imin dengan memajang foto Gus Dur. Mereka tetap menjual figur Gus Dur di masyarakat walaupun mereka telah mengeluarkan Gus Dur dari PKB," tegasnya.

Oleh karenanya, Yenny mengingatkan kepada masyarakat untuk selalu mengingat sejarah. Sehingga jangan pernah tertipu setiap ada kegiatan yang disampaikan oleh PKB dan dikaitkan dengan Gus Dur.

“Jas Merah. Jangan lupa sejarah! Jangan mau ditipu oleh politisi tak beretika. Banyak orang bersimpati pada PKB karena berpikir bahwa PKB adalah partainya Gus Dur,” kata Yenny.

Pernyataan Yenny ini terkait “perang” twit dengan Cak Imin beberapa waktu lalu. Saat itu, Cak Imin menulis di akun Twitter @cakiminNOW, “Yeni itu bukan PKB, bikin partai sendiri aja gagal lolos, bbrpa kali pemilu nyerang PKB gak ngaruh, PKB malah naik terus suaranya, jadi ngapain ikut - ikut ngatur PKB, hidupin aja partemu yang gagal itu. PKB sudah aman nyaman kok.”

Yenny pun membalas pernyataan Cak Imin lewat akun media sosial Twitter @Yenniwahid tidak lama setelah cuitan tersebut muncul. Yenny menulis, “Hahaha inggih Cak. Tapi ndak usah baper to, Cak. Dan memang benar, saya bukan PKB Cak Imin. Saya kan PKB Gus Dur. Cak Imin juga belum tentu lho bisa bikin partai sendiri.. kan bisanya mengambil partai punya orang lain.”

Sontak kedua kubu pun saling berbalas pantun. Imron Rosyadi Hamid, loyalis atau kader Gus Dur misal menyebut, menyebut selama ini Cak Imin lah yang selalu mendompleng nama Gus Dur sebagai bentuk pertahanan eksistensi partai.

“Selama ini PKB Muhaimin Iskandar tetap mengeksploitasi nama ataupun gambar Gus Dur meskipun Gus Dur adalah paman yang dia lawan secara hukum di pengadilan,” kata Imron dalam rilis tertulis.

Imron juga menegaskan saat ini Yenny dan barisan PKB Gus Dur tidak berada dalam satu gerbong dengan Cak Imin dan PKB yang kini dipimpin Wakil Ketua DPR RI itu.

Terkait polemik ini, Maman Imanulhaq, salah satu pengurus PKB Muhaimin mengakui bila nilai-nilai dan ajaran Gus Dur saat ini masih dikelola PKB di bawah nakhoda Cak Imin.

“Di PKB, nilai-nilai Gus Dur juga terus jadi marwah perjuangan. Cak Imin pun selalu menekankan semua pengurus membawa pemikiran-pemikiran Gus Dur untuk tiap rencana aksi,” kata Maman yang merupakan Dewan Syuro PKB dalam keterangan tertulis, Jumat (24/6/2022).

Maman mengklaim Cak Imin berupaya menyatukan nilai demokrasi dan spiritualitas serta nilai-nilai lain. Ia malah berkilah bahwa terbukanya konflik Yenny Wahid dan Cak Imin sebagai aksi pencerdasan publik.

Sementara Cak Imin tidak ingin lagi membahas konfliknya bersama dengan Yenny Wahid. Dia mengakui itu merupakan persoalan masa lalu dan berharap masyarakat bisa melupakan polemik tersebut.

“Itu masa lalulah yang penting rebut hati rakyat, dan raih suara sebanyak-banyaknya," kata Cak Imin di Gelanggang Remaja Jakarta pada Sabtu (25/6/2022).

Baca juga artikel terkait PKB atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Politik
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Abdul Aziz