Menuju konten utama

Alasan Psikologis Orang Memaafkan Pasangannya Setelah Selingkuh

Tidak sedikit orang memaafkan pasangannya agar hubungan kembali erat atau mencegah perceraian.

Alasan Psikologis Orang Memaafkan Pasangannya Setelah Selingkuh
Ilustrasi selingkuh. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Bagi sebagian orang, diselingkuhi adalah persoalan yang tidak bisa dibilang remeh karena terasa menyakitkan. Namun demikian, tidak sedikit pula korban dari selingkuh itu akan memaafkan pasangannya atau memberikan kesempatan kedua.

Walau telah memaafkan, nyatanya tidak mudah juga sembuh dari rasa sakit hati. Sebab, seseorang yang diselingkuhi akan memerlukan waktu untuk membangun kembali kepercayaan dan belajar kembali untuk menciptakan hubungan intim dengan pasangannya.

Kendati demikian, sebagaimana dikutip Huffpost, memaafkan pasangan yang berselingkuh bisa menimbulkan dua efek: Pertama, hubungan pasangan akan menjadi lebih erat setelah itu. Kedua, bisa juga pasangannya meremehkan, kemudian berselingkuh lagi.

Oleh sebab itu, perlu mempertimbangkan matang-matang saat memberikan kesempatan kedua kepada pasangan yang sudah berselingkuh. Meski demikian, memaafkan pasangan selingkuh dapat disebabkan oleh banyak faktor.

Alasan Memaafkan Pasangan Setelah Selingkuh

1. Masih saling mencintai

Seseorang memaafkan pasangan karena perasaan cintanya masih begitu dalam. Dia memilih tetap bertahan karena masih adanya komitmen untuk membangun kembali hubungan, meski perasaan cinta yang ia bina selama ini "ternoda".

2. Anak perlu perhatian orang tua

Alasan yang cukup kuat bagi sebagian pasangan memaafkan pasangannya saat selingkuh adalah karena mereka memiliki anak yang butuh perhatian orang tuanya. Orang yang menjadi korban perselingkuhan merasa tidak mampu menjadi orang tua tunggal jika ia sampai bercerai.

3. Percaya jika pasangannya mampu berubah

Diselingkuhi tidak lantas membuat seseorang hilang kepercayaan secara penuh. Sebagiannya menganggap: saat pasangannya yang selingkuh menunjukkan penyesalannya, maka ada harapan untuk berubah dengan memberikannya kesempatan kedua.

4. Berpikir bisa memperbaiki keadaan dengan memaafkan

Sebagian orang yakin saat pasangan diberi ampunan atas selingkuhnya, keadaan akan menjadi baik-baik saja. Meskipun dia harus menelan "pil pahit" ketika tahu pasangannya berselingkuh berkali-kali.

5. Selingkuh dilakukan hanya sekali

Mengutip laman Pulse, saat perselingkuhan dilakukan pertama kali dan pelakunya menunjukkan penyesalan, maka pasangannya cenderung lebih mudah memaafkan. Meski tidak ada jaminan pasanganya itu berhenti melakukannya lagi, tapi dia memiliki harapan tinggi dengan adanya kesempatan kedua.

6. Ingin menunjukkan bahwa ia tidak mudah menyerah

Bagi pasangan yang dulunya menjalani cinta dengan penuh lika-liku, memaafkan pasangannya yang selingkuh mungkin sebagai jalan untuk menunjukkan dirinya tidak mudah menyerah. Dia masih ingin mempertahankan hubungannya dan meyakini dengan kesungguhannya itu akan mengubah sisi buruk pasangannya.

7. Yakin pasangan akan kembali

Alasan lainnya adalah terlalu yakin bahwa sekali pun pasangan selingkuh, nantinya pasti akan kembali lagi. Keyakinan seperti ini ada pada sebagian orang. Dia menganggap semua pihak sudah dewasa, mengerti posisinya yang telah menikah, dan optimistis saat ada yang selingkuh nantinya akan kembali lagi dengan rasa menyesal telah melakukannya.

Baca juga artikel terkait SELINGKUH atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Ilham Choirul Anwar
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Alexander Haryanto