Menuju konten utama

Alasan PKB Tak Setuju Partai Oposisi Bergabung ke Jokowi

Maman mengatakan, PKB sudah bekerja keras selama pilpres 2019 dengan konsisten.

Alasan PKB Tak Setuju Partai Oposisi Bergabung ke Jokowi
Maman Imanulhaq. [foto/mamanimanulhaq.id]

tirto.id - Anggota Dewan Syuro DPP Partai Kebangkitan Bangsa Maman Imanulhaq tidak setuju jika partai oposisi bergabung dalam koalisi Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Selain mereka tidak bekerja keras, menurut Maman masih ada yang tidak terima dengan narasi kecurangan kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Maman menuding bahwa narasi kecurangan terstruktur, sistematis, dan masif selama pilpres 2019 ini adalah sandiwara yang dibuat pihak paslon 02 tersebut. Jika hanya dengan rekonsiliasi hal itu dianggap selesai, Maman tidak terima.

"Menurut saya ini sangat menyakiti teman-teman relawan perjuangan. Dan ini agak mengganggu demokrasi karena yang kita butuhkan bukan gerbong bareng-bareng, tapi satu rel dengan gerbong berbeda," kata Maman di kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu (20/7/2019).

Apalagi PKB, menurut Maman sudah bekerja keras selama pilpres 2019 dengan konsisten. Dia kemudian menyindir PAN yang dengan mudah keluar-masuk pemerintahan agar tak diterima bergabung lagi dengan Jokowi.

"Moralitas berpartai pun harus dibangun," katanya lagi. "Gerindra jadi oposisi silakan. Itu lebih penting. [...] dan ada partai yang di dalam tapi enggak jelas, malah ngerecoki. Dari pada mengganggu lebih baik di luar saja sekalian. [...] PAN, PKS enggak jelas semua," tegasnya lagi.

Selain itu, Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Effendi Simbolon juga tidak setuju jika oposisi, misalnya saja Gerindra bergabung dengan partai pendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Menurut Effendi, rekonsiliasi sudah cukup, tidak perlu sampai mengakomodir kebutuhan oposisi.

"Kita bisa memahami politiknya, tapi bukan kemudian diakomodir dimanjakan gitu kita akhirnya bertanya-tanya ini politiknya apa sih," kata Effendi di lokasi yang sama.

Baca juga artikel terkait PARTAI KOALISI JOKOWI-MARUF atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Politik
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Alexander Haryanto