Menuju konten utama

Alasan PBSI Hanya Kirim 1 Wakil Ganda Putri di Piala Sudirman 2019

Eng Hian menilai, hingga saat ini yang paling konsisten dan stabil hanya Greysia/Apriyani.

Alasan PBSI Hanya Kirim 1 Wakil Ganda Putri di Piala Sudirman 2019
Pebulu tangkis ganda putri Indonesia Greysia Polii (kiri) dan Apriyani Rahayu berusaha mengembalikan kok kearah ke ganda putri Inggris Chloe Birch/Lauren Smith pada babak pertama All England 2019 di Arena Brimingham, Inggris, Rabu (6/3/2019). ANTARA FOTO/Widya Amelia - Humas PP PBSI/hma/hp.

tirto.id - Eng Hian sebagai Kepala Pelatih Ganda Putri PBSI menilai jika pasangan peringkat 5 dunia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu merupakan ganda putri yang memiliki penampilan paling stabil yang dimiliki Indonesia saat ini.

Oleh karena itu mereka menjadi satu-satunya ganda putri Indonesia dalam tim Piala Sudirman 2019. Kendati skuat Merah Putih masih memiliki nama lain yang memiliki spesialisasi ganda putri, yakni Ni Ketut Mahadewi Istarani, statusnya hanya sebatas pelapis.

“Hingga saat ini yang paling konsisten dan stabil hanya Greysia/Apriyani. Kalau saya pribadi, di ganda putri mau menurunkan yang terbaik,” terang Eng Hian, seperti dikutip dari laman PBSI, Kamis (9/5/2019).

“Semua pertimbangan membawa tiga pemain itu dilihat dari kebutuhan tim juga, yang terbaik untuk tim," tambahnya.

Eng Hian juga mengungkapkan kenapa dirinya lebih memilih Ni Ketut sebagai pelapis Greysia/Apriyani, ketimbang misalnya pasangan Della Destiara Haris dan Rizki Amelia Pradipta yang kini menduduki peringkat 16 dunia. Pelatih berusia 41 tahun tersebut menilai jika Ni Ketut memiliki fleksibilitas yang cukup baik untuk dipasangkan dengan siapa saja.

"Ketut dipilih masuk tim karena dia paling fleksibel. Dilihat dari performance, lihat dari permainan, dia bisa dipasangkan dengan siapa saja, termasuk dengan Greysia dan Apriyani,” ujar pelatih yang pernah menyabet medali perunggu sektor ganda putra, di Olimpiade 2004 tersebut.

Faktor fleksibilitas yang dimiliki seorang pemain pelapis sektor ganda dalam kejuaraan beregu memang sangat penting. Pasalnya pemain tersebut yang akan mengambil peran jika sebuah tim dalam keadaan darurat terpaksa harus mengubah kombinasi terhadap line-up sektor ganda mereka.

“Kemungkinan ubah kombinasi itu ada, tapi kalau keadaan darurat. Saya pribadi tetap ingin menurunkan yang terbaik, berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya,” tambah Eng Hian.

Piala Sudirman sebagai supremasi tertinggi bulu tangkis beregu campuran, akan digelar mulai tanggal 19 sampai 26 Mei 2019 di Guangxi Sports Center, Nanning, Cina. Berdasar hasil drawing yang telah dilakukan pada pertengahan bulan Maret lalu, tim Indonesia bakal menghuni Grup 1B bersama Denmark dan Inggris.

Baca juga artikel terkait PIALA SUDIRMAN 2019 atau tulisan lainnya dari Oryza Aditama

tirto.id - Olahraga
Penulis: Oryza Aditama
Editor: Ibnu Azis