Menuju konten utama
Seputar Perempuan

Alasan Menopause Bisa Sebabkan Berat Badan Naik & Cara Mengatasinya

Berat badan naik saat menopause, mengapa bisa terjadi dan bagaimana cara mengatasinya?

Alasan Menopause Bisa Sebabkan Berat Badan Naik & Cara Mengatasinya
Ilustrasi. Menopause.

tirto.id - Menopause adalah waktu yang menandai berakhirnya siklus menstruasi seorang wanita.

Ini adalah proses biologis alami yang biasanya terjadi ketika wanita berusia 40-an atau 50-an.

Pada bulan-bulan atau tahun-tahun menjelang menopause (perimenopause), umumnya seorang wanita akan mengalami tanda dan gejala berikut seperti dilansir Mayo Clinic:

  • Haid tidak teratur
  • Kekeringan vagina
  • Hot flash (sensasi rasa panas yang muncul secara tiba-tiba dan tidak diketahui apa yang menjadi penyebabnya.)
  • Panas dingin
  • Keringat malam
  • Masalah tidur
  • Perubahan suasana hati
  • Pertambahan berat badan dan metabolisme yang melambat
  • Rambut menipis dan kulit kering
  • Hilangnya kepenuhan payudara
Tanda dan gejala, termasuk perubahan menstruasi dapat bervariasi di antara wanita. Kemungkinan besar, wanita akan mengalami beberapa ketidakteraturan dalam periode haid sebelum masa berakhir.

Dikutip situs Times of India, salah satu gejala menopause yang sering ditakuti oleh banyak wanita adalah kenaikan berat badan, terutama di sekitar bagian tengah tubuh mereka.

Alasan Berat Badan Naik Saat Menopause

Lalu mengapa kenaikan berat badan terjadi saat menopause?

Ilustrasi Timbangan Badan

Ilustrasi Timbangan Badan. FOTO/iStockphoto

Secara universal, pertambahan berat badan bagian tengah terjadi hampir di semua wanita menopause.

Rata-rata, seorang wanita akan menambah 2-3 kg selama menopause. Namun, kenaikan berat badan akan berbeda dari orang ke orang.

Tubuh memproduksi lebih sedikit hormon selama menopause, dan kadar estrogen yang lebih rendah menandakan bahwa tubuh menyimpan lebih banyak lemak dan mendistribusikannya kembali secara berbeda, terutama di sekitar area perut.

Massa otot juga berkurang seiring bertambahnya usia, itulah sebabnya banyak wanita bertambah berat badan seiring bertambahnya usia dan selama menopause.

Study of Women's Health Across the Nation (SWAN) adalah studi observasional besar yang telah mengikuti wanita paruh baya selama perimenopause.

Selama penelitian, ditemukan bahwa wanita mendapatkan lemak perut dan kehilangan massa otot.

Faktor lain yang berkontribusi terhadap kenaikan berat badan pada perimenopause kemungkinan adalah peningkatan nafsu makan dan asupan kalori yang terjadi sebagai respons terhadap perubahan hormonal.

Faktor genetik mungkin juga berperan dalam penambahan berat badan menopause. Jika orang tua atau kerabat dekat Anda ada yang memiliki pertambahan lemak di sekitar perut, kemungkinan besar Anda juga akan mengalami hal yang sama.

Faktor-faktor lain, seperti kurang olahraga, makan yang tidak sehat dan kurang tidur, mungkin berkontribusi terhadap kenaikan berat badan menopause.

Ketika orang tidak cukup tidur, mereka cenderung lebih banyak ngemil dan mengonsumsi lebih banyak kalori.

Kenaikan berat badan saat menopause tidak bisa dihindari. Namun, kondisi sebaliknya dapat saja terjadi dengan memperhatikan kebiasaan makan sehat dan menjalani gaya hidup aktif.

Cara Mengatasi Kenaikan Berat Badan saat Menopause

​Diet yang benar bisa menghindari kenaikan berat badan saat menopause.

menopause

Ilustrasi asupan sehat untuk menunda menopause dini. Getty Images/iStockphoto

Melakukan upaya sadar untuk meningkatkan makanan tertentu dapat membantu menghindari penambahan berat badan yang tidak diinginkan.

Ini termasuk meningkatkan asupan karbohidrat non-tepung, lemak sehat, air, dan teh herbal. Makanan kaya protein dan serat tinggi juga bermanfaat.

Cobalah untuk memasukkan lebih banyak sayuran dalam diet. Pilih lebih banyak buah dan biji-bijian, terutama yang tidak banyak diproses dan mengandung lebih banyak serat.

Kacang-kacangan, kedelai, ikan, dan produk susu rendah lemak juga termasuk pilihan yang baik.

Daging, seperti daging merah, atau ayam, harus dimakan dalam jumlah terbatas.

Ganti mentega dengan minyak, seperti minyak zaitun atau minyak sayur, yang juga dalam jumlah yang terkendali.

Periksa konsumsi minuman manis, seperti minuman ringan, jus, minuman energi, air beraroma, serta kopi dan teh manis.

Makanan lain yang berkontribusi terhadap kelebihan gula makanan termasuk kue kering, pai, kue, donat, es krim, dan permen.

Batasi pula alkohol. Minuman beralkohol menambah kalori berlebih pada diet Anda dan meningkatkan risiko kenaikan berat badan.

Yang terpenting, fokus pada makan makanan asli, bukan makanan olahan.

Meskipun ada banyak diet penurunan berat badan yang dipasarkan untuk wanita menopause dan menjanjikan hasil yang cepat, tapi banyak ahli memperingatkan bahwa meskipun "menarik", mereka tidak "memiliki bukti yang cukup".

Menopause adalah sesuatu yang akan dialami setiap wanita seiring bertambahnya usia, dan banyak yang mencari tahu, (salah satunya lewat pencarian Google) untuk tips dan saran tentang cara menghindari kenaikan berat badan selama masa ini.

Pencarian khusus ini melonjak selama setahun terakhir. Data yang dikumpulkan oleh Stella, sebuah aplikasi untuk bantuan menopause, menemukan bahwa ada 1.720 pencarian dalam 12 bulan terakhir seputar kenaikan berat badan menopause.

Terlepas dari penampilan, kenaikan berat badan saat menopause dapat memiliki implikasi serius bagi kesehatan Anda.

Kelebihan berat badan, terutama di sekitar bagian tengah tubuh, meningkatkan risiko masalah pernapasan, penyakit jantung dan pembuluh darah, serta diabetes tipe 2.

Kelebihan berat badan juga meningkatkan risiko berbagai jenis kanker, termasuk kanker payudara, usus besar, dan endometrium.

Karenanya menjalani pola hidup sehat, banyak gerak, mengurangi makan manis, dan cari dukungan untuk gaya hidup sehat Anda dari orang-orang terdekat adalah cara terbaik untuk mencegah kenaikan berat badan yang berlebih saat menopause.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Gaya hidup
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Yantina Debora