Menuju konten utama

Alasan Mengapa Traveling Bisa Jadi Alat untuk Healing

Alasan mengapa traveling atau jalan-jalan bisa menjadi healing dan baik untuk kesehatan mental. 

Alasan Mengapa Traveling Bisa Jadi Alat untuk Healing
Ilustrasi Travelling. foto/IStockphoto

tirto.id - Saat ini, tren traveling atau jalan-jalan untuk healing sedang digandrungi oleh banyak orang.

Traveling kerap kali dijadikan alat untuk healing dan melepas penat, baik untuk diri sendiri maupun bersama kerabat, dan keluarga.

Healing merupakan kata bahasa Inggris yang jika diartikan menurut kamus besar bahasa Inggris terjemahan Indonesia mengacu pada arti penyembuhan.

Dilansir dari laman Kemenkeu.go.id, lingkup penyembuhan dari kata healing sendiri sebenarnya cukup besar. Arti healing juga dapat dikaitkan dengan penyembuhan jiwa, perasaan, batin, maupun pikiran. Oleh karena itu,muncul istilah self healing atau jika diartikan adalah penyembuhan diri.

Istilah healing juga kian menjadi populer untuk berbagai keperluan, terutama di media sosial, baik untuk keperluan konten, status, maupun caption.

Alasan Traveling Bisa Jadi Alat Healing

Mengutip laman WebMd, memiliki pengalaman baru bermanfaat untuk meningkatkan fungsi otak dan meningkatkan kesehatan mental. Traveling telah dikaitkan dengan pengurangan stres dan dapat meringankan gejala kecemasan dan depresi.

Sementara itu, menukil Forbes, traveling disebut sebagai Ini penghilang stres yang hebat.

"Stres pekerjaan dan tuntutan sehari-hari dapat mengalihkan perhatian kita dari apa yang menurut kita benar-benar bermakna dan menarik," kata Dr. Tamara McClintock Greenberg, psikolog klinis yang berbasis di San Francisco dan penulis Perspektif Psikodinamik tentang Penuaan dan Penyakit.

Oleh karena itu, beristirahat dari kesibukan sehari-hari sangat penting agar pikiran Anda rileks, mengisi ulang, dan meremajakan.

Masih menurut Forbes, traveling bisa meningkatkan kebahagiaan dan kepuasan. Bepergian memberi seseorang kesempatan untuk menjauh dari kesibukan sehari-hari.

Peristiwa dan pengalaman baru membantu memperbaiki otak, sehingga meningkatkan suasana hati dan kepercayaan diri.

Namun, Anda tidak boleh mengandalkan perjalanan sebagai bentuk terapi. Jika Anda merasa cemas atau tertekan dan membutuhkan bantuan, Anda harus berkonsultasi dengan ahli kesehatan mental. Mereka dapat membantu Anda menemukan perawatan yang tepat. Demikian melansir WebMd.

Manfaat Traveling untuk Kesehatan Mental

Traveling disebut sebagai salah satu alat penyembuhan atau healing yang baik untuk kesehatan mental seseorang. Berikut ini penjelasannya, dilansir dari situs World Travel & Tourism Council.

1. Traveling memberikan pengalaman baru

Bepergian memberi Anda kesempatan untuk mencoba hal baru dan bertemu orang baru, membantu Anda melawan kebosanan.

Perjalanan menghubungkan orang dan memberikan kesempatan untuk belajar tentang budaya baru dan berbeda, yang dapat membantu meningkatkan empati Anda terhadap orang lain.

Ini juga dapat membantu meningkatkan toleransi Anda secara keseluruhan, mengurangi bias, dan bahkan mengurangi frustrasi.

2. Aktivitas luar ruangan membuat Anda penuh harapan

Aktivitas, seperti berjalan kaki, mendaki, dan bermain ski, di area berpemandangan indah dapat membantu Anda menjadi lebih penuh harapan.

Sebuah studi tahun 2020 menemukan bahwa orang-orang yang secara sadar menyadari pemandangan dan benda-benda di sekitar mereka saat berjalan dilaporkan lebih penuh harapan dan optimis daripada pejalan kaki lainnya.

3. Traveling efektif hilangkan stres

Bepergian sangat bagus untuk menghilangkan stres dan meningkatkan pandangan hidup Anda secara umum.

Menurut sebuah studi tahun 2013 dengan orang berusia 25 hingga 70+, 80% responden mengatakan perjalanan meningkatkan suasana hati dan pandangan hidup mereka secara umum dengan 75% responden juga mengatakan perjalanan membantu mereka mengurangi stres.

4. Traveling bisa bantu fungsi otak

Bepergian membantu otak Anda berfungsi lebih baik dan meningkatkan kreativitas. Membenamkan diri Anda dalam budaya baru meningkatkan kemampuan pikiran Anda untuk berpindah di antara ide-ide yang berbeda, berpikir lebih dalam, dan mengintegrasikan pemikiran.

“Pengalaman asing meningkatkan fleksibilitas dan kedalaman kognitif serta integrasi pemikiran,” kata Adam Galinsky, seorang profesor dan penulis berbagai studi tentang hubungan antara kreativitas dan perjalanan internasional.

5. Traveling bisa meningkatkan produktivitas

Bepergian dan meninggalkan pekerjaan kita sejenak, dapat meningkatkan energi dan produktivitas Anda di tempat kerja.

Studi Harvard Business Review terhadap lebih dari 400 pelancong menemukan bahwa 94% responden memiliki energi yang sama atau lebih banyak setelah kembali dari perjalanan yang menyenangkan.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Yandri Daniel Damaledo

tirto.id - Gaya hidup
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Yantina Debora