Menuju konten utama

Alasan Mengapa Diary of a Prosecutor Jadi Drama yang Layak Ditonton

Selain karena pemeran utamanya yang cukup menjanjikan, drama Diary of a Prosecutor juga memiiki jalan cerita yang menarik.

Alasan Mengapa Diary of a Prosecutor Jadi Drama yang Layak Ditonton
Poster drama korea Diary of a Prosecutor. foto/wikipedia/fair use/jtbc

tirto.id - Diary of a Prosecutor atau War of Prosecutor merupakan drama Korea (drakor) terbaru yang tayang di JTBC dan menjadi salah satu tontonan yang wajib untuk para pecinta drama.

Selain karena pemeran utamanya yang cukup menjanjikan, drama Diary of a Prosecutor juga memiiki jalan cerita yang menarik.

Drama hukum ini menceritakan tentang dua orang jaksa yang memiliki prinsip berbeda di dalam hidupnya. Salah satunya merupakan jaksa yang tidak memiliki ambisi terkait kariernya dan saat ini ditempatkan di kantor kejaksaan daerah.

Sementara, terdapat jaksa terkenal yang memiliki ambisi dalam berkarier, dan saat ini ia bertugas di kantor kejaksaan pusat.

Lantas, mengapa Diary of a Prosecutor menjadi drama yang layak ditonton oleh para pecinta drama?

1. Pemerean Utamanya

Drama ini dibintangi oleh Lee Sun Gyun dan Jung Ryeo Won sebagai pemeran utama. Lee Sun Gyun merupakan aktor veteran yang telah membintangi belasan drama dan puluhan film Korea. Salah satu karyanya yang hingga kini masih menjadi perbincangan hangat adalah film Parasite (2019).

Dalam film Parasite, Lee Sun Gyun berperan sebagai Tuan Park, seorang pengusaha kaya raya. Sementara itu, Diary of a Prosecutor merupakan proyek drama pertama Lee Sun Gyun setelah ia membintangi My Mister pada 2018 lalu.

Selain itu, sejumlah drama yang telah dibintangi Lee Sun Gyun di antaranya adalah My Wife Having an Affair This Week (2016), Miss Korea (2013), Golden Time (2012) hingga Pasta (2010).

Pasta adalah salah satu karya Lee Sun Gyun yang paling terkenal. Karakter Lee Sun Gyun sebagai seorang koki dalam drama tersebut berhasil menarik perhatian publik.

Lawan main Lee Sun Gyun, Jung Ryeo Won berhasil menarik perhatian penonton sejak ia membintangi drama History of the Salaryman (2012). Melalui drama tersebut, Jung Ryeo Won berhasil memboyong penghargaan sebagai Best Actress dan Ten Star Award dalam ajang penghargaan SBS Drama Awards 2012.

Jung Ryeo Won juga kembali mendapat sorotan publik setelah ia membintangi drama Witch at Court pada 2017 lalu. Melalui drama tersebut, Jung Ryeo Won diganjar sejumlah penghargaan seperti Best Actress dan Best Couple Award dalam ajang penghargaan KBS Drama Awards 2017.

Adapun, sejumlah drama yang dibintangi Jung Ryeo Won sebelumnya adalah Wok of Love (2018), Witch at Court (2017), Bubble Gum (2015), Medical Top Team (2013), hingga The Lord of Dramas (2012).

Sehingga, publik juga tertarik dengan bagaimana kombinasi baru dari Lee Sun Gyun dan Jung Ryeo Won dalam menaklukkan layar televisi dan sesempurna apakah sinergi dan chemistry mereka dalam drama Diary of a Prosecutor tersebut.

2. Jalan Cerita yang Menarik

Drama ini menceritakan tentang Lee Sun Woong (Lee Sun Gyun), yang merupakan seorang jaksa yang bekerja di kator kejaksaan setempat. Jika dilihat dari penampilan luarnya, Lee Sun Woong terlihat agak lambat dan sepertinya ia tidak memiliki ambisi dalam hidupnya, akan tetapi, di dalam dirinya, ia memiliki pemikiran yang sangat berbeda dari penampilan luarnya.

Jaksa Lee Sun Woong hidup bahagia di kota kecil di wilayah Jinyoung, yang juga digambarkan sebagai tempat pengasingan bagi para jaksa penuntut.

Tidak seperti jaksa penuntut lainnya dalam drama dan film sebelumnya, Lee Sun Woong adalah karakter yang tidak memiliki hasrat membara untuk sebuah keadilan atau korupsi.

“Drama ini tentang jaksa karena judulnya adalah Diary of a Prosecutor, tetapi sebenarnya ini adalah cerita tentang pekerja kantoran. Dia [Lee Sun Woong] adalah jaksa penuntut biasa yang memiliki rasa kemanusiaan sedikit dan rasa keadilan yang moderat,” ujar Lee Sun Gyun, seperti dikutip Soompi.

Sementara itu, Cha Myung Joo (Jung Ryeo Won) adalah seorang jaksa penuntut elite yang kini bekerja di kantor kejaksaan pusat. Cha Myung Joo sedang berada di puncak kesuksesannya, sebelum akhirnya ia dikirim ke kantor cabang.

Ketimbang menonjolkan sidang yang dihadapi oleh seorang jaksa, seperti drama-drama hukum sebelumnya, drama ini akan lebih menonjolkan bagaimana kehidupan seorang jaksa yang sebenarnya.

3. Diadaptasi dari Buku Bestseller

Drama ini diadaptasi dari buku bestseller berjudul sama yang ditulis oleh Kim Woong. Buku yang berisi kumpulan esai ini telah dirilis pada 19 Januari 2018.

Umumnya, sebagian besar drama Korea yang membahas tentang drama hukum, cenderung menunjukkan adegan persidangan.

Namun, berdasarkan kumpulan esai yang ditulis oleh Kim Woong, kemungkinan drama ini nantinya akan lebih berfokus kepada peristiwa biasa serta kehidupan sehari-hari dari para jaksa yang bekerja di kantor daerah di seluruh negeri.

Selain itu, Diary of a Prosecutor ini disutrdarai oleh Lee Tae Gon yang sebelumnya telah mengarahkan sejumlah drama di antaranya, Hello My Twenties! (2016), Hello My Twenties! 2 (2017), This is My Love (2015), hingga drama The Last Scandal of My Life (2008).

Lee Tae Gon juga berperan sebagai penulis naskah, dan ia bekerja sama dengan penulis Lee Hyun dan juga penulis buku aslinya Kim Woong.

Baca juga artikel terkait DRAMA KOREA atau tulisan lainnya dari Maria Ulfa

tirto.id - Film
Kontributor: Maria Ulfa
Penulis: Maria Ulfa
Editor: Nur Hidayah Perwitasari