Menuju konten utama

Alasan Jadwal El Clasico Berubah demi Penonton di Asia

Liga Spanyol memajukan jadwal pertandingan El Clasico antara Real Madrid vs Barcelona demi menarik perhatian penggemar sepakbola di Asia.

Alasan Jadwal El Clasico Berubah demi Penonton di Asia
Pemain Real Madrid merayakan gol. FOTO/REUTERS

tirto.id - Ketika Liga Spanyol membuka cabang kantor di Singapura dan Tokyo 2016 lalu, mereka mengumumkan bahwa tujuan ekspansi ke Asia adalah menggandakan jumlah penonton. Pada 2020, mereka menargetkan peningkatan jumlah penonton dari 200 juta menjadi 400 juta.

Ambisi tersebut pun terus digenjot. Pada November 2017, presiden Liga Spanyol, Javier Tebas mengumumkan bahwa selama kurang dari setahun belakangan Liga Spanyol telah meraup 50 juta penonton tambahan di Asia.

Torehan tambahan penonton tersebut rupanya tak lepas dari kebijakan yang diterapkan pihak penyelenggara selama paruh pertama musim kompetisi. Per musim ini, beberapa laga besar Liga Spanyol dijadwalkan berlangsung lebih awal guna memberi ruang agar penonton di Asia dapat menyaksikan lewat siaran langsung televisi tanpa perlu begadang hingga larut malam. Perbedaan waktu antara Spanyol dan Asia memang kerap menjadi kendala. Di Indonesia, selisih waktu dengan Spanyol adalah enam jam (lebih cepat).

Laga El Clasico tak luput dari perubahan jadwal. Popularitas Real Madrid dan Barcelona, dua tim terbesar asal Negeri Matador disinyalir sebagai penyebab utama meningkatnya jumlah penonton di Asia.

Oleh sebab itu, penyelenggara Liga Spanyol pun memutuskan memajukan jadwal pertandingan El Clasico antara Real Madrid vs Barcelona, Sabtu (24/12/2017) yang biasanya dihelat pukul 21.00 menjadi pukul 13.00 waktu setempat.

Jika menengok perbedaan waktu, perubahan jadwal menjadi pukul 13.00 menguntungkan para penonton di Asia. Di Indonesia, laga tersebut dapat disaksikan pukul 19.00 WIB, sementara di Tokyo dan Shanghai menjadi pukul 21.00 dan 20.00.

Kebijakan perubahan jadwal membuat sejumlah pihak menduga penyelenggara Liga Spanyol merugikan warga negaranya sendiri. Namun, dalam wawancaranya dengan Nikkei Asian Review, Javier Tebas menampik hal tersebut. Secara statistik, justru ada peningkatan dalam kehadiran penonton di stadion meski beberapa jadwal La Liga dimajukan.

"Sungguh, ketika kami mencoba memajukan sejumlah jadwal pertandingan, orang-orang Spanyol terkejut. Tapi data menunjukkan bahwa setelah perubahan jadwal, rata-rata kedatangan penonton di stadion meningkat 12 persen. Pada akhirnya itu tidak hanya menguntungkan penggemar di Asia, tapi juga di Spanyol," tandas Tebas.

Tak sampai di situ saja, pihak La Liga juga berinisiatif melakukan acara nonton bareng (nobar) resmi di sejumlah negara Asia. Di Indonesia, acara nobar akan berlangsung di Summarecon Mall, Serpong. Selain menyaksikan duel El Clasico secara bersama-sama, para penggemar Real Madrid dan Barcelona juga mendapat kesempatan bertemu langsung dengan sosok mantan pemain Valencia sekaligus legenda Liga Spanyol, Gaizka Mendieta.

“Tujuan kami adalah membawa LaLiga ke seluruh dunia, dan lebih jauh lagi menjadikan LaLiga sebagai kompetisi sepakbola terbaik dan terbesar di dunia. Real Madrid dan Barcelona memiliki fans yang sangat besar di Indonesia dan kami merasa kami memiliki utang untuk memenuhi hasrat para fans LaLiga," imbuh Tebas.

Selain lewat agenda nobar, di Indonesia sendiri duel El Clasico akan disiarkan langsung oleh stasiun televisi nasional SCTV. Laga akhir pekan ini akan menjadi perjumpaan ke-237 kedua tim sepanjang sejarah.

Baca juga artikel terkait LIGA SPANYOL atau tulisan lainnya dari Herdanang Ahmad Fauzan

tirto.id - Olahraga
Reporter: Herdanang Ahmad Fauzan
Penulis: Herdanang Ahmad Fauzan
Editor: Herdanang Ahmad Fauzan