Menuju konten utama

Alasan Fahri Hamzah Mempolisikan Ketum PKS Sohibul

"Saya lakukan ini untuk kebaikan partai, karena partai lagi dipimpin orang yang tak beres, tak mengerti hukum, makin ngawur membuat kader makin takut berinovasi, gampang betul diancam," kata Fahri Hamzah.

Alasan Fahri Hamzah Mempolisikan Ketum PKS Sohibul
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah memberikan keterangan pers di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (6/3/2018). tirto.id/Lalu Rahadian

tirto.id - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah ingin menyelamatkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan melaporkan ketua umum partai Sohibul Iman ke aparat kepolisian. Sohibul hendak dilaporkan karena diduga telah melakukan banyak tindak pidana.

Menurut Fahri, beberapa kejahatan yang dilakukan Sohibul diantaranya kesaksian palsu, fitnah, tindakan tak menyenangkan, dan pencemaran nama baik. Sohibul juga dianggap sudah melakukan pemufakatan jahat untuk menyingkirkan Fahri dari PKS.

"Saya lakukan ini untuk kebaikan partai, karena partai lagi dipimpin orang yang tak beres, tak mengerti hukum, makin ngawur membuat kader makin takut berinovasi, gampang betul diancam," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (6/3/2018).

Legislator dari Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) itu berkata, Sohibul kerap mempersoalkan kader-kader PKS yang memiliki hubungan dengan Fahri. Ia juga berkata, Sohibul tak segan menindak kader PKS yang ketahuan foto bersamanya.

Fahri menuding Sohibul memiliki pemikiran "tak ada hukum selain yang berlaku di dalam partai."

"Tujuan akhirnya, untuk menyelamatkan partai menjelang pemilu. Sebab ini partai hancur dengan kelakuan pemimpin seperti itu," ujar Fahri.

Menurut Fahri, jika Sohibul mundur dari jabatannya di PKS maka elektabilitas partai itu masih bisa ditingkatkan untuk pemilu 2019. Ia berjanji tak akan melanjutkan laporan ke polisi Jika Sohibul mundur dari jabatan Presiden PKS.

"Kalau pemimpin sadar lalu di make up partai masih ada waktu... Kalau Sohibul Iman mundur saya tidak jadi lapor."

Baca juga artikel terkait PEMILU 2019 atau tulisan lainnya dari Lalu Rahadian

tirto.id - Politik
Reporter: Lalu Rahadian
Penulis: Lalu Rahadian
Editor: Yantina Debora