Menuju konten utama

Alasan Everton Puncaki Klasemen EPL: Skuad Baru, Formasi & Pelatih

Everton menduduki puncak klasemen Liga Inggris setelah memenangkan 4 laga Premier League. Apa kunci keberhasilan Everton?

Alasan Everton Puncaki Klasemen EPL: Skuad Baru, Formasi & Pelatih
Manajer Everton Carlo Ancelotti bersalaman dengan Dominic Calvert-Lewin setelah pertandingan Liga Inggris melawan Newcastle United yang dimainkan di Stadion St James Park, Newcastle, Sabtu (28/12/2019). (ANTARA/Twitter@MrAncelotti)

tirto.id - Everton berhasil memuncaki klasemen sementara Premier League 2020/2021 hingga pekan keempat. Skuad asuhan Carlo Ancelotti menorehkan rekor sempurna di empat pertandingan awal. Hanya Aston Villa (baru menjalani tiga pertandingan) yang menyamai rekor The Toffees tersebut.

Anak asuh Ancelotti sukses mengandaskan Tottenham Hotspur, West Bromwich Albion, Crystal Palace, dan Brighton & Hove Albion pada awal musim. Hasil itu tentu istimewa mengingat The Toffees finis di luar 10 besar pada Premier League musim lalu.

Tiga rekrutan anyar Ancelotti, yaitu James Rodriguez, Allan, dan Abdoulaye Doucoure berperan signfikan dalam peningkatan performa Everton. Musim ini, Don Carlo akhirnya mempunyai skuad yang diharapkannya untuk mengarungi Liga Inggris.

Pada musim 2020/2021, Ancelotti pun beralih ke formasi 4-3-3. Musim lalu, skuad tinggalan Marco Silva membuatnya bermain dengan patron 4-4-2.

James Rodriguez adalah salah satu sosok kunci dalam formasi anyar The Toffees. Bermain di posisi sayap kanan, ia menjalankan peran sebagai gelandang serang sekaligus playmaker Everton. Visi kreatif James memanjakan Dominic Calvert-Lewin dan Richarlison yang berfungsi sebagai mesin gol utama.

Dalam 4 pertandingan awal, James telah mencetak tiga gol dan dua assist. Pemain berkebangsaan Kolombia itu juga rajin membuat peluang untuk rekan-rekannya.

Mengutip data StatsBomb (via fbref), James membuat 12 umpan kunci, 22 umpan ke sepertiga akhir, dan delapan umpan ke kotak penalti--terbanyak di antara skuad Everton

Di belakang James, Allan dan Doucoure berperan instrumental di lini tengah. Allan merupakan anak didik Ancelotti ketika masih melatih Napoli. Di Everton, ia menjadi gelandang bertahan yang melindungi lini belakang The Toffees. Gelandang berkebangsaan Brasil itu total membuat 12 tekel dan intersep pada musim ini.

Sementara Doucoure berperan sebagai gelandang dengan daya jelajah tinggi. Eks pemain Watford ini bertugas menjelajah lini tengah untuk mengganggu proses build up lawan.

Doucoure menunjukkan kualitasnya dengan statistik 81 kali melakukan pressing di Premier League sejauh ini. Angka itu terbanyak di antara para pemain skuad Everton.

Selain itu, Ancelotti berhasil membina talenta yang telah lama menetap di Goodison Park. Musim ini, Don Carlo mengembalikan Richarlison kepada peran inside forward.

Penyerang Brasil tersebut memang baru mencetak 1 gol. Namun, angka expected goals (xG)--nilai peluang yang berpotensi menjadi gol--Richarlison mencapai 2,3. Artinya, dia tampil trengginas di lini serang.

Tandem Richarlison, Dominic Calvert-Lewin juga memaksimalkan potensinya sebagai poacher di bawah naungan Ancelotti. Penyerang berusia 23 tahun itu telah mencetak 6 gol dalam empat laga.

Pemosisian dan penyelesaian Calvert-Lewin semakin baik. Meskipun tidak banyak terlibat dalam permainan, Calvert-Lewin mampu mencari posisi pada waktu yang tepat untuk mencetak gol.

Jadi, kedatangan tiga pemain anyar The Toffees berperan besar dalam performa impresif Everton pada awal Premier League musim ini. Anak asuh Ancelotti pun harus mempertahankan konsistensi performa untuk tetap bercokol di papan atas.

Pada pekan kelima mendatang, konsistensi Everton akan diuji dalam Derbi Merseyside lawan rival sekota sekaligus juara bertahan Premier League, Liverpool.

Baca juga artikel terkait LIGA INGGRIS atau tulisan lainnya

tirto.id - Olahraga
Kontributor: Ikhsan Abdul Hakim
Editor: Addi M Idhom