Menuju konten utama

Alasan di Balik Sidak Jokowi ke Waduk Pluit Usai Banjir Jabodetabek

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono menilai keputusan Jokowi sidak ke Waduk Pluit sudah tepat berdasar fungsi waduk yang vital di Ibu Kota Jakarta.

Alasan di Balik Sidak Jokowi ke Waduk Pluit Usai Banjir Jabodetabek
Petugas menggunakan beko membersihkan endapan lumpur di kawasan Waduk Pluit, Jakarta, Jumat (2/1/2020). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nz.

tirto.id - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono menanggapi sidak Presiden Jokowi ke Waduk Pluit, Jumat (3/1/2020) pukul 08.55 WIB.

Menurut dia, tujuan sidak sudah tepat, karena untuk memastikan waduk berfungsi normal. Peran waduk sangat vital karena sebagai tempat penampung sementara dari Kali Cideng, termasuk Kali Pakin dan Kali Jelangkeng, anak Kali Ciliwung (Kali Besar) serta saluran drainase sekitarnya.

"Daerah yang dilayani Waduk Pluit seluas 2.080 hektar, termasuk di dalamnya pusat kegiatan ekonomi dan pemerintahan (Monas, Pasar Baru, Mangga Dua, Duri, Kota). Waduk Pluit menjadi bagian sistem tata air pada kawasan sekitar Istana,” ucap Basuki dilansir dari BNPB, Jumat.

Operasional Waduk Pluit ini di bawah Pemprov DKI Jakarta. Terdapat pompa di waduk untuk mengalirkan air ke laut, terutama saat terjadi banjir dan rob.

Menurut Basuki, Waduk Pluit punya kapasitas tampungan air 3,29 juta m3 yang dilengkapi dengan 3 rumah pompa berkapasitas total 49 m3/detik.