Menuju konten utama

Alasan Cadangan Devisa Terus Tergerus Menurut BI

Cadangan devisa digunakan untuk intervensi rupiah agar menguat terhadap dolar AS.

Alasan Cadangan Devisa Terus Tergerus Menurut BI
Dody Budi Waluyo. ANTARA FOTO/Rosa Panggabean/ama/17.

tirto.id - Bank Indonesia merilis cadangan devisa pada Juli 2018 sebesar 118,3 miliar dolar AS atau tergerus 13,68 miliar dolar AS dibandingkan Januari 2018 yang mencapai 131,98 miliar dolar AS.

Deputi Gubernur Bank Indonesia, Dody Budi Waluyo mengatakan cadangan devisa pada Juli tersebut setara dengan 6,9 bulan impor di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

"Intervensi yang dilakukan Bank Indonesia terhadap rupiah mempertimbangkan timing dan magnitude yang tepat, serta terukur untuk menjaga nilai tukar tetap sejalan dengan fundamental," ujar Dody kepada Tirto pada Jumat (7/9/2018).

Namun penggunaan cadangan devisa, lanjut Dody tidak hanya untuk intervensi rupiah, namun juga untuk kewajiban-kewajiban lain dalam valas, misalnya pembayaran pinjaman pemerintah. Kemudian, persisnya cadangan devisa yang digunakan Bank Indonesia untuk intervensi rupiah, Dody mengatakan bahwa hal itu tidak bisa dipublikasi.

Sementara berdasarkan data di laman Bank Indonesia, posisi cadangan devisa Bank Indonesia pada Agustus ada sebesar 117,927 miliar dolar AS.

Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan posisi cadangan devisa saat ini, bisa dikata aman.

Namun, Bhima melanjutkan bahwa ada ancaman cadangan devisa semakin tergerus karena ada kemungkinan kenaikkan suku bunga the Fed berlanjut 2 sampai 3 kali di tahun depan.

"Intervensi BI untuk stabilkan rupiah serap banyak cadev (cadangan devisa) karena Bank Indonesia ingin jaga kurs di bawah level psikologis Rp15 ribu terhadal dolar AS," ujar Bhima kepada Tirto pada Kamis (6/9/2018).

Cadangan devisa disebutnya sebagai amunisi Bank Indonesia untuk menguatkan rupiah terhadap dolar AS. Sehingga ia menekankan bahwa amunisi itu jangan terlalu banyak diobral.

"Bauran kebijakan dan koordinasi fiskal-moneter yang harus dioptimalkan, sehingga menahan rupiah tidak selalu andalkan cadangan devisa," ujar Bhima.

Baca juga artikel terkait CADANGAN DEVISA atau tulisan lainnya dari Shintaloka Pradita Sicca

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Shintaloka Pradita Sicca
Penulis: Shintaloka Pradita Sicca
Editor: Yantina Debora