Menuju konten utama

Alami Serangan Siber, BFI Finance Pastikan Data Nasabah Aman

BFI Finance Indonesia mengakui tengah mengalami serangan siber pada Minggu (21/5/2025). Akibatnya situs perusahaan sempat mengalami gangguan.

Alami Serangan Siber, BFI Finance Pastikan Data Nasabah Aman
Ilustrasi Malware. foto/istockphoto

tirto.id - Perusahaan pembiayaan, PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) mengkui tengah mengalami serangan siber pada Minggu (21/5/2025). Akibatnya situs perusahaan pembiayaan hingga layanannya perusahaan sempat mengalami gangguan.

"Kami informasikan bahwa pada tanggal 21 Mei 2023, perseroan telah mengalami serangan siber," tulis manajemen dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Kamis (25/5/2023).

Manajemen perusahaan juga mengatakan, gangguan siber berdampak kepada gangguan sejumlah layanan kepada konsumen dan operasional perusahaan.

Namun, BFI Finance sudah melakukan temporary switch off ke beberapa sistem utama yang menyebabkan terganggunya layanan kepada konsumen dan sebagian kegiatan operasional perusahaan sebagai langkah antisipasi.

Hingga saat ini manajemen memastikan belum ada indikasi kebocoran data konsumen. "Sampai saat ini, belum ada indikasi terjadinya kebocoran data konsumen," tegasnya.

Perseroan telah melakukan berbagai langkah penanganan sesuai protokol penanganan dan dilanjutkan dengan upaya pemulihan layanan kepada konsumen dan kegiatan operasional perseroan secara bertahap.

Sebelumya, PT Bank Syariah Indonesia (BSI) juga diduga mengalami serangan ransomware yang dilakukan oleh kelompok hacker Lockbit 3.0 pada Senin, 8 Mei 2023. Sebagai varian lebih canggih dari jenis LockBit sebelumnya, LockBit 3.0 dapat mengumpulkan sistem informasi seperti nama, host, konfigurasi host, informasi domain, konfigurasi local drive, berbagi jarak jauh, dan perangkat penyimpanan eksternal.

Analisis America’s Cyber Defense Agency menyebutkan LockBit jenis ini juga mampu menghentikan layanan, memberikan perintah, menghapus file, serta mengenkripsi data yang disimpan ke perangkat lokal atau jarak jauh.

Akibatnya, kejadian ini telah merugikan nasabah dalam beberapa bentuk pelanggaran, sebagai dampak dari pencurian data, termasuk risiko kerugian reputasi subjek data, hilangnya kerahasiaan dan integritas data pribadi, dan bahkan potensi kerugian finansial.

Insiden keamanan siber ini menunjukan tiga level serangan sekaligus: confidentiality breach (pelanggaran kerahasiaan), integrity breach (pelanggaran integritas), sekaligus availability breach (pelanggaran ketersediaan), akibat hilangnya kontrol atas akses.

Baca juga artikel terkait SERANGAN SIBER BFI FINANCE atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang