tirto.id - Pertumbuhan jaringan bisnis Grab di Asia Tenggara berkembang pesat setelah Grab mengakuisisi Uber pada 26 Maret 2018. Presiden Direktur Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata menjelaskan, strategi tersebut efektif untuk mendongkrak pertumbuhan bisnis sampai dua kali lipat.
Langkah ini yang membuat lini bisnis di delapan negara yang menjadi wilayah ekspansi bisnis Grab, yaitu Singapura, Malaysia, Indonesia, Thailand, Vietnam, Filipina, Myanmar, Kamboja semakin kuat.
"Secara grup, bisnis transportasi Grab telah tumbuh dengan pesat semenjak akuisisi Uber di Asia Tenggara dengan pendapatan hampir naik dua kali lipat dari Maret 2018 hingga Desember 2018," jelas dia di Lippo Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (6/3/2019).
Ia menjelaskan, Grab kini menjadi decacorn pertama di Asia Tenggara. Artinya dia telah memiliki valuasi atau nilai perusahaan di atas 10 miliar dolar AS, yakni setara Rp140 triliun (kurs Rp 14.000 per dolar AS).
Ridzki mengungkapkan pendapatan GrabFood tumbuh 45 kali lipat pada periode waktu satu tahun. GrabFood, satu-satunya pemain dalam layanan pengiriman makanan di tingkat regional yang ada di 199 kota di enam negara.
Pada tahun 2018, Grab Financial Group telah menjadi satu-satunya platform yang memiliki akses ke lisensi e-money di enam negara ekonomi terbesar di Asia Tenggara sejak diluncurkan di bulan Maret 2019.
Grab Financial Group telah melihat pertumbuhan transaksi bulanannya hampir lima kali lipat hingga Desember 2018.
"Pada periode yang sama, volume instant delivery dan same-day delivery dari GrabExpress juga telah meningkat lebih dari tiga kali lipat di tingkat regional, dan kini telah tersedia di 150 kota," jelas dia.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Maya Saputri
