Menuju konten utama

Aktivitas Warga Pesisir Tasikmalaya Kembali Normal Setelah Gempa

Warga yang semalam mengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing dan beraktivitas seperti biasa.

Aktivitas Warga Pesisir Tasikmalaya Kembali Normal Setelah Gempa
Warga membersihkan material reruntuhan bangunan rumah pasca gempa bumi di Desa Sumelap, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (16/12). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi.

tirto.id - Warga yang tinggal di kawasan selatan pesisir pantai Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, kembali melakukan aktivitas seperti biasa setelah gempa bumi mengguncang wilayah itu, Jumat (15/12) malam. Mereka sempat mengungsi karena Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini tsunami di wilayah itu.

"Situasi sudah aman, warga mulai beraktivitas seperti biasa," kata seorang warga Sindangkerta, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya,Yana Sabtu (16/12/2017).

Gempa bumi terjadi di 43 km barat daya Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat berkekuatan 7,3 SR. Gempa pertama terjadi pada kedalaman 105 km di Samudera Hindia pada Jumat (15/12/2017) sekitar pukul 23.47.

Gempa kedua mengguncang satu detik kemudian yakni pada pukul 23:47:58 dengan kekuatan 6,9 SR. Titik pusat gempa terjadi di 11 Barat Daya Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, pada kedalaman 107 km di Samudera Hindia.

Yana menuturkan gempa bumi membuat warga di kawasan pesisir pantai Tasikmalaya panik, apalagi ada peringatan dini akan terjadi tsunami di laut Tasikmalaya. Warga kemudian buru-buru mengungsi ke dataran tinggi untuk menghindari ancaman bahaya tsunami.

"Waktu malam [Jumat (15/12/2017)] pada mengungsi, lalu tadi subuh [Sabtu (16/12/2017)] sudah kembali lagi ke rumahnya masing-masing," kata Yana, seperti dikutip Antara.

Ketua Rukun Nelayan Pamayang, Kecamatan Cipatujah, Sana menambahkan, warga yang berada di pesisir pantai selatan khawatir akan terjadi tsunami setelah gempa bumi mengguncang Tasikmalaya.

Setelah kejadian gempa, kata Sana, para nelayan termasuk warga sekitar pantai berdatangan ke pantai untuk memantau permukaan air laut yang dikhawatirkan akan terjadi tsunami.

"Warga sama nelayan masih mengamati permukaan laut, sementara masih normal," katanya.

Sementara itu, berdasarkan laporan Badan SAR Nasional Jabar terdapat kerusakan rumah dan fasilitas umum lainnya di wilayah Tasikmalaya.

Laporan sementara daerah yang terdampak di Tasikmalaya yakni 18 rumah warga, Rumah Sakit Singaparna, bangunan SMK Negeri 3 Tasikmalaya, dan bangunan RSUD Dokter Soekarjo mengalami rusak ringan dan sedang.

Baca juga artikel terkait GEMPA BUMI

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Dipna Videlia Putsanra
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra