Menuju konten utama

Aktivitas Pelayaran di Maluku Utara Terganggu akibat Cuaca Buruk

Aktivitas pelayaran antar pulau dari Ternate ke berbagai daerah lainnya ditunda karena cuaca buruk.

Aktivitas Pelayaran di Maluku Utara Terganggu akibat Cuaca Buruk
Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Munggiyango Hulalo bersiap melakukan pelayaran perdana di Pelabuhan Penyeberangan Jangkar, Situbondo, Jawa Timur, Rabu (15/7/2020). (ANTARA FOTO/Seno/aww)

tirto.id - Aktivitas pelayaran dari dan ke berbagai wilayah di Maluku Utara (Malut) serta daerah lainnya tertunda akibat cuaca buruk disertai gelombang tinggi yang melanda daerah ini dalam beberapa hari terakhir.

Kasi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Ternate, Miraza AP membenarkan adanya penundaan aktivitas pelayaran antar pulau dari Ternate ke berbagai daerah lainnya karena cuaca buruk.

"Berdasarkan rekomendasi BMKG setempat, cuaca ekstrim disertai angin kencang dan gelombang tinggi sangat membahayakan keselamatan, terutama pengguna kapal berukuran kecil, karena gelombang laut mencapai 2,5 meter hingga 4,0 meter," kata Miraza di Ternate, Jumat (16/4/2021), dikutip dari Antara.

Kapal perintis, kapal fery milik ASDP maupun kapal rakyat tujuan Ternate-Batang Dua maupun Kota Bitung belum diizinkan beroperasi untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan laut akibat gelombang tinggi.

Sejumlah calon penumpang speed boat tujuan Ternate-Makian, Kabupaten Halmahera Selatan, terpaksa menunda keberangkatannya, menyusul tingginya gelombang laut di sekitar perairan tersebut.

Salah seorang calon penumpang speed boat Ternate-Jailolo, Dafri memilih untuk menunda keberangkatannya karena cuaca ekstrem sangat membahayakan keselamatan penumpang.

Sementara itu, KSOP Ternate harus memberlakukan buka-tutup, khususnya untuk aktivitas pelayaran menggunakan speed boat dengan rute Ternate-Sofifi, Ternate-Sidangoli maupun Ternate-Jailolo.

Sementara itu, Prakirawan Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sultan Baabullah Ternate, Justia Prislly meminta agar pengguna kapal laut di perairan Malut waspada adanya gelombang tinggi mencapai 2,5 meter hingga 4,0 meter di Halmahera Bagian Utara dari Samudera Pasifik Utara Halmahera Bagian Selatan.

Menurut dia, untuk pagi hari umumnya berawan dengan potensi hujan ringan-sedang di wilayah Jailolo, Ternate, Tidore, Sofifi, Moti, Payahe, Weda, Kao, Malifut. Pada siang atau sore hari, umumnya hujan ringan-sedang di seluruh wilayah Malut dengan suhu udara : 23 ⁰C–32 ⁰C, kelembaban udara : 65–100 %, angin : Barat Daya–Utara, 05–40 km/jam dan peringatan dini waspada potensi angin permukaan hingga 50 km/jam.

Selain itu, BMKG juga mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem di Provinsi Malut tertanggal 16 April 2021 pukul 14.45 wit, dimana potensi terjadinya hujan sedang dan lebat yang disertai petir, angin kencang terjadi pada pukul 15.15 WITA melanda wilayah Pulau Morotai, Galela, Tobelo, Payahe, Maffa dan Labuha.

Kondisi cuaca ekstrem juga berpotensi terjadi di wilayah Ibu, Jailolo Halmahera Barat, Ternate, Tidore, Kao, Maba, Weda, Bacan, Pulau Kasiruta, dan sekitarnya.

Baca juga artikel terkait CUACA BURUK

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Penulis: Gilang Ramadhan
Editor: Gilang Ramadhan