Menuju konten utama

Aksi May Day, Buruh AS Kritik Kebijakan Imigrasi Trump

Para aktivis menyatakan menggelar unjuk rasa kaum buruh sebagai unjuk rasa terbesar sejak pelantikan Trump pada 20 Januari.

Aksi May Day, Buruh AS Kritik Kebijakan Imigrasi Trump
Demo menolak kebijakan Presiden Donald Trump yang melarang 7 negara muslim masuk ke Amerika Serikat. AP Photo/Steven Senne

tirto.id - May Day atau peringatan Hari Buruh digelar dengan aksi unjuk rasa serikat-serikat buruh dan kelompok-kelompok pembela imigran di seluruh penjuru Amerika Serikat (AS). Demonstrasi yang pecah pada Senin (1/5/2017) waktu setempat itu diselenggarakan guna membidik kebijakan imigrasi Presiden Donald Trump.

Para aktivis menyatakan akan berusaha menggelar unjuk rasa kaum buruh sebagai unjuk rasa terbesar sejak pelantikan Trump pada 20 Januari.

Senin pagi waktu AS, sebanyak 500 demonstran turun ke jalan di sepanjang Manhattan dan berunjuk rasa di depan kantor Wells Fargo dan JPMorgan Chase & Co.

Namun, dilaporkan bahwa sebanyak 12 orang di antara mereka ditangkap, kata juru bicara Make the Road New York, kelompok pembela imigran yang mengklaim memiliki 20.000 anggota.

Kedua bank itu disasar karena kesepakatan-kesepakatan mereka dengan perusahaan-perusahaan jasa keamanan swasta yang membangun atau mengelola beberapa pusat penahanan imigran, kata Jose Lopez, direktur pengorganisasian Make the Road New York.

"Pesan untuk hari ini adalah menghentikan pendanaan fasilitas penahanan imigran," kata Lopez sebagaimana dikutip dari Antara.

May Day yang biasa disebut Hari Buruh Internasional agak asing dirayakan di AS ketimbang Eropa di mana banyak negara menjadikannya sebagai hari libur nasional.

Selain di New York City, unjuk rasa juga digelar di beberapa kota seperti Los Angeles dan Seattle.

Baca juga artikel terkait HARI BURUH atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari