Menuju konten utama

Aksi Mahasiswa Pakai Topeng Bergambar Novel Baswedan di Gedung KPK

Mahasiswa Sekolah Tinggi Hukum Jentera mendesak pemerintah menyelesaikan kasus Novel Baswedan dengan membentuk TGPF.

Aksi Mahasiswa Pakai Topeng Bergambar Novel Baswedan di Gedung KPK
Penyidik KPK Novel Baswedan berada di mobil setibanya dari Singapura di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (22/2/2018). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

tirto.id - Belasan mahasiswa Sekolah Tinggi Hukum Jentera mendatangi Gedung Merah Putih KPK, Selasa (10/4/2018) untuk mendorong penyelesaian kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan. Tujuh dari belasan mahasiswa tersebut, tampak mengenakan topeng bergambar wajah Novel. Namun, aksi ini tidak berlangsung lama karena tidak memiliki izin dari kepolisian.

"Aksi yang saya lakukan bersama teman-teman bertujuan untuk membuat masyarakat lebih peduli bahwa ada pejuang korupsi yang saat ini sedang membutuhkan dukungan moril dan perlu kita dukung," kata Andri Yunus, Ketua BEM Sekolah Tinggi Hukum Indonesia Jentera di Gedung Merah Putih KPK Kuningan, Jakarta, Selasa (10/4).

Mereka berharap kasus Novel bisa segera selesai dan mendorong agar pemerintah menyelesaikan kasus itu dengan membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF).

"Kami selaku masyarakat, mahasiswa terutama mendorong agar kasus ini cepat selesai dan mendorong agar segera dibentuk TGPF guna menyelesaikan kasus ini," kata Andri.

Sebelumnya, peneliti dari Indonesia Corruption Watch (ICW), Emerson Yuntho mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) guna mempercepat penanganan kasus Novel.

Menurut Emerson, pembentukan TGPF merupakan salah satu wujud keseriusan negara dalam mengusut kasus-kasus serupa serta berkomitmen memberantas korupsi. Sebab, kata Emerson, penyerangan terhadap Novel merupakan bentuk perlawanan terhadap gerakan anti-korupsi.

Baca juga artikel terkait NOVEL BASWEDAN DISIRAM AIR KERAS atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Hukum
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Alexander Haryanto