Menuju konten utama

Akomodir Calon Jemaah Lansia, Menag Ingin Kuota Haji 2023 100%

Pemerintah meminta kuota 100 persen pada tahun 2023 karena jumlah jemaah lansia tinggi sementara pemerintah Saudi membatasi usia maksimal jemaah 65 tahun.

Akomodir Calon Jemaah Lansia, Menag Ingin Kuota Haji 2023 100%
Seorang jamaah calon haji berdoa saat mengikuti prosesi puncak haji di Mekkah, Arab Saudi, Jumat (8/7/2022). Jutaan umat muslim berkumpul di Padang Arafah untuk mengikuti prosesi haji 1443 H/2022 M yang memasuki fase puncak pada Jumat (8/7). ANTARA FOTO/Handout/Saudi Press Agency/pras/nym.

tirto.id - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengaku tengah meminta kepada Kerajaan Arab Saudi untuk meminta kuota 100 persen untuk penyelenggaraan haji 1444 hirjiah atau 2023 masehi.

"Belum tahu (jumlah kuota yang akan diberikan), itu keputusannya di Saudi, tapi saya mintanya 100 persen. Dia menteri (pihak Arab Saudi) ketawa," kata Yaqut di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (15/8/2022).

Sebagai catatan, pemerintah Indonesia hanya mendapatkan kuota 50 persen dari angka normal pada pelaksanaan haji 2022 lantaran masih dalam masa pandemi.

Yaqut menuturkan, pemerintah meminta kuota 100 persen pada tahun 2023 karena jumlah jemaah lansia tinggi. Ia mengatakan, jumlah lansia mencapai 700 ratus ribu sementara pemerintah Arab Saudi membatasi jemaah haji hanya pada maksimal umur 65 tahun.

"Jadi kalau mereka dibatasi sampai 65 tahun seperti tahun ini, mereka kasihan yang 700 ribu itu, harus ada solusi," kata Yaqut.

Yaqut mengaku, pemerintah Arab Saudi memberi sinyal untuk mengakomodir keluhan pemerintah Indonesia. Akan tetapi, mereka ingin membahas saat kedua pemerintah telah membentuk task force untuk persiapan pelaksanaan haji 2023 agar pelaksanaan haji berjalan baik di tahun 2023.

"Mereka menjanjikan Insya Allah ada kuota khusus untuk lansia, tapi nanti akan kita bicarakan secara detail di task force yang kita bicarakan ini," kata Yaqut.

Baca juga artikel terkait KUOTA HAJI 2023 atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Restu Diantina Putri