Menuju konten utama

Airlangga Sebut Proyek Smelter Morowali dan Konawe Dilanjutkan

Menko Airlangga menyebut pembangunan smelter Weda Bay, Morowali, dan Konawe bisa menciptakan potensi devisa hingga mencapai 6 miliar dolar AS.

Airlangga Sebut Proyek Smelter Morowali dan Konawe Dilanjutkan
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menjawab pertanyaan wartawan terkait peluncuran situs resmi Kartu Prakerja di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (20/3/2020). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/pd

tirto.id - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pengembangan smelter di sejumlah lokasi seperti di Weda Bay, Morowali, dan Konawe tetap dijalankan. Airlangga menyebut, daerah tersebut bisa menciptakan potensi devisa hingga mencapai 6 miliar dolar AS.

"Terkait pengembangan smelter di kawasan Weda Bay, Morowali, Konawe, yang sampai saat ini beberapa project sudah berjalan dan tentunya ini akan terus dijalankan dan potensi pencapaian devisa dalam 1-2 tahun ke depan bisa meningkat dari 6 miliar menjadi 9-10 miliar USD," kata Airlangga usai rapat terbatas secara daring dengan Presiden Jokowi dan jajaran, Jumat (29/5/2020).

Selain itu, Airlangga menyebut ribuan tenaga kerja terserap dalam pembangunan smelter-smelter tersebut. Ia mengatakan, tenaga kerja yang terserap di dua smelter, yakni Konawe dan Morowali melebihi 10 ribu tenaga kerja.

“Seperti di Morowali mencapai 40.000 tenaga kerja, sedangkan Konawe mencapai 11.000 tenaga kerja," kata Airlangga.

Pemerintah juga akan melanjutkan pembangunan kawasan industri di Brebes, Jawa Tengah. Pemerintah mengincar perusahaan Jepang, Korea dan Amerika yang merelokasi bisnis mereka untuk pindah ke Indonesia.

“Pengembangan kawasan industri di Brebes diharapkan bisa membuat kawasan ini menarik untuk relokasi dari negara Jepang, Korea, atau Amerika Serikat terutama mereka yang akan mengambil untuk merelokasi value chain industrinya ke daerah, termasuk Indonesia," kata Airlangga.

Baca juga artikel terkait PROYEK STRATEGIS NASIONAL atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz