Menuju konten utama

Airlangga Klaim RI Masuk 5 Negara Terbaik Tangani COVID-19

Klaim itu berdasar pada tingkat kesembuhan di RI yang mencapai 76,48 persen dan fatality rate di bawah 4 persen.

Airlangga Klaim RI Masuk 5 Negara Terbaik Tangani COVID-19
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan pendapat akhir pemerintah saat pembahasan tingkat II RUU Cipta Kerja pada Rapat Paripurna di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/10/2020). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/pras.

tirto.id - Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto mengklaim Indonesia masuk dalam top 5 negara terbaik untuk menangani pandemi dan perlambatan ekonomi.

“Kita lihat positivity rate juga mengalami perbaikan yaitu ke 19,97 persen dari beberapa waktu lalu 22,46 persen. Dibandingkan dunia dengan 22,1 persen, Indonesia masih lebih baik,” kata dia dalam konferensi pers di Kantor BNPB, Jakarta, Senin, (12/11/2020).

Hal tersebut diungkapkan Airlangga berdasarkan beberapa faktor, yaitu tingkat kesembuhan mencapai di RI mencapai 76,48 persen, dibandingkan global yang masih 75,03 persen.

Selain itu dari sisi ekonomi Airlangga menjelaskan, Indonesia termasuk negara yang bisa menangani perlambatan ekonomi dengan baik. Ia menyebut kontraksi ekonomi relatif lebih rendah dibandingkan negara lain.

Case fatality rate Indonesia akibat COVID-19 saat ini berada di bawah 4 persen ini di bawah negara Korsel dan Taiwan kita termasuk top 5 yang bisa tangani ini secara berimbang antara COVID maupun pelunakan kontraksi ekonomi,” sebut dia.

Strategi untuk menekan kontraksi tersebut, kata Airlangga, dilakukan dengan berbagai program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Ia menyebut hingga saat ini realisasi anggaran program PEN terus meningkat, di mana data per 7 Oktober 2020 tercatat di angka Rp331,94 triliun, atau 47,75 persen dari total pagu Rp695,2 triliun.

Adapun rincian realisasi anggaran PEN tersebut adalah sebagai berikut: Kesehatan sebesar Rp25,94 triliun atau 30%. Perlindungan Sosial sebesar Rp159,69 triliun atau 78%. Sektoral Kementerian/Lembaga (K/L) dan Pemerintah Daerah sebesar Rp27,57 triliun atau 26%. Dukungan UMKM sebesar Rp90,42 triliun atau 73% dan Insentif Usaha sebesar Rp28,32 triliun atau 23%.

Sebelumnya, mengenai perkembangan penanganan pandemi COVID-19, Airlangga melaporkan bahwa Tingkat Kesembuhan (Recovery Rate) mencapai 76,48% dan Tingkat Kematian (Case Fatality Rate) sebesar 3,55%, per 11 Oktober 2020.

Kemudian terkait Bed Occupancy Ratio (BOR) di RSDC Wisma Atlet sebesar 48,68% dan BOR Flat Isolasi Mandiri sebesar 47,59%.

Sementara berdasarkan data Worldometer, peringkat Indonesia mengalami kenaikan dari urutan ke-23 menjadi urutan ke-20 negara dengan kasus positif COVID-19 tertinggi di dunia. Hingga saat ini jumlah tes yang sudah dilakukan sebanyak 3.762.808 spesimen atau 13.176 tes per 1 juta penduduk. Hanya sedikit lebih baik ketimbang Bangladesh.

Dari data Kementerian Kesehatan RI, jumlah spesimen harian yang diperiksa pada 12 Oktober 2020 sebanyak 39.285 spesimen, sementara suspek sebesar 154.532 orang. WHO merekomendasikan agar Indonesia segera meningkatkan kemampuan tes PCR mengingat masih ada gap cukup lebar antara jumlah suspek dan jumlah spesimen yang dites.

Baca juga artikel terkait COVID-19 atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Restu Diantina Putri