Menuju konten utama

AHY: Ibu Ani Selalu Bersemangat dan Berjuang untuk Sembuh

AHY mengatakan ibunya telah berjuang melawan penyakit kanker darah yang baru terdeteksi pada pertengahan Februari 2019 lalu.

AHY: Ibu Ani Selalu Bersemangat dan Berjuang untuk Sembuh
(file foto) Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Ani Yudhoyono didampingi putra mereka Agus Yudhoyono menikmati keindahan matahari terbit (sunrise) di Kaldera Bromo, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Minggu (5/5/2013). ANTARA FOTO/Abror/foc.

tirto.id - Putra sulung Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan rasa terima kasihnya atas ucapan duka cita yang telah diterima atas kepergian ibunya, Kristiani Herrawati binti Sarwo Edhie Wibowo atau Ani Yudhoyono pada Sabtu (1/6/2019) pukul 11.50 waktu Singapura.

AHY mengatakan ibunya telah berjuang melawan penyakit kanker darah yang baru terdeteksi pada pertengahan Februari 2019 lalu.

Menurut AHY selain upaya medis yang telah dilakukan tim dokter Kepresidenan dan tim dokter National University Hospital (NUH) Singapura, keberadaan keluarga dan doa dari sahabat turut memberikan semangat bagi ibunya untuk bisa sembuh.

"Ibu Ani selalu bersemangat, berjuang dari hari ke hari, untuk sembuh. Namun, Allah SWT punya kehendak yang lebih baik bagi Ibu Ani," ujar AHY dalam keterangan tertulisnya yang diterima Tirto, Sabtu (1/6/2019).

Mewakili keluarga, Ketua Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat itu meminta maaf dan memohon agar dosa-dosa sang ibu diampuni Allah SWT. Kata AHY, ia dan anggota keluarga lainnya mengenang sosok Ani Yudhoyono sebagai muslimah selalu memperhatikan suami dan anak-anak, serta sayang kepada cucu-cucunya.

"Kami, anak-anaknya, menyaksikan bahwa Ibu Ani adalah seorang muslimah yang baik, yang selalu memperhatikan Bapak SBY dan kami, anak-anak, menantu dan cucu-cucu beliau serta masyarakat Indonesia," jelasnya.

AHY mengatakan selama berjuang melawan penyakit, ibunya tak lupa mengikuti perkembangan dinamika sosial politik di tanah air.

"Sampai akhir hayatnya, beliau selalu mengikuti perkembangan di tanah air, ikut bersuka manakala rakyat senang, ikut berduka saat rakyat ditimpa kesusahan," jelasnya.

Ani Yudhoyono meninggal dunia akibat penyakit kanker darah usai dirawat di intensive care unit (ICU) National University Hospital Singapura, pada Sabtu (1/6/2019) pukul 11.50 waktu Singapura.

Kondisi kesehatannya terus memburuk sejak beberapa hari lalu. Ani sempat menjalani pengobatan intensif di Intensive Care Unit (ICU) National University Hospital (NUH) Singapura.

Kepergiannya meninggalkan suami tercinta, SBY dan dua putranya AHY dan Edhi Baskoro Yudhoyono. Perempuan yang menggeluti hobi fotografi ini juga meninggalkan dua menantunya yakni Annisa Pohan dan Siti Ruby Aliya Rajasa serta empat orang cucu.

Baca juga artikel terkait ANI YUDHOYONO atau tulisan lainnya dari Bayu Septianto

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Bayu Septianto
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Irwan Syambudi