Menuju konten utama

Ahok Jadi Komut Pertamina, Erick Thohir: Saya Enggak Mau Ada Drama

Erick Thohir berharap sejumlah nama yang bakal menempati jajaran direksi maupun komisaris BUMN tak membuat drama.

Ahok Jadi Komut Pertamina, Erick Thohir: Saya Enggak Mau Ada Drama
Menteri BUMN Erick Thohir mengikuti Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (14/11/2019). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/aww.

tirto.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berharap sejumlah nama yang bakal menempati jajaran direksi maupun komisaris di perusahaan pelat merah tak membuat drama atau kegaduhan.

Menurutnya, masyarakat harus memberikan kesempatan kepada sosok baru tersebut untuk bekerja di masing-masing BUMN dan menunjukkan kemampuannya.

Beberapa nama terebut di antaranya Basuki Tjahja Purnama (BTP) alias Ahok sebagai Komisaris Utama (Komut) dan Emma Sri Martini sebagai Direktur keuangan PT Pertamina Persero, serta Pahala Mansury sebagai Direktur Utama (Dirut) dan Chandra Hamzah menjadi Komut PT Bank Tabungan Negara.

"Rapat bulanan untuk 30 perusahaan BUMN akan saya lakukan langsung dimana saya mengundang dirut dan komut bersamaan. Saya tidak mau drama-drama di perusahaan, dirut menjelekkan komut, komut menjelekkan dirut saya enggak mau," ujarnya di Istana, Jakarta, Jumat (22/11/2019) seperti dikutip Antara.

Menurut Erick, perbedaan pandangan di antara pengurus perusahaan adalah hal wajar dan dapat diselesaikan dengan komunikasi yang baik.

"Kalau ada perbedaan ayo kita duduk, karena tidak mungkin direksi berjalan tanpa dukungan komisaris, komisaris bukan direksi yang melakukan kerja harian kan direksi," jelasnya.

Kendati demikian, ia tetap meminta jajaran direksi dan BUMN tetap menjaga adab dan integritasnya sebgai pejabat publik. Apalagi, perusahaan yang akan mereka tempati adalah perusahaan milik negara.

"Saya sudah beri contoh yang namanya 'memanage' perusahaan sebesar-besar itu kalau tidak punya akhlak yang bagus apalagi ini amanah kita semua, termasuk dari saya, Pak Presiden, rakyat, ini yang harus jadi pertanggungjawaban mereka sebagai pimpinan," imbuh Erick.

Mantan ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Maruf itu juga meminta masyarakat untuk tak mempersoalkan sosok BTP yang dianggap kontroversial dan sempat mendapatkan penolakan dari karyawan Pertamina.

Menurutnya, yang terpenting adalah sosok yang telah diuji oleh Tim Penilai Akhir (TPA) yang dibentuk Presiden itu dapat membuktikan kemampuan mereka.

"Ya saya rasa pro kontra tidak hanya Pak Basuki, saya sendiri ada pro kontra, Pak Chandra ada pro kontra, yang penting begini, kasih kesempatan kita bekerja, dan lihat hasilnya, kadang-kadang kita suuzon orang ini begini, begini tanpa melihat hasil," kata Erick.

Baca juga artikel terkait ERICK THOHIR atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Ekonomi
Penulis: Hendra Friana
Editor: Hendra Friana