Menuju konten utama

Ahli SEO: Jumlah Konten Banyak Belum Tentu Baik Bagi Situs

Ahli SEO Reza Purnama Putra jumlah konten belum tentu baik bagi situs jika tidak dipertimbangkan soal kualitas. 

Ahli SEO: Jumlah Konten Banyak Belum Tentu Baik Bagi Situs
Ilustrasi fitur Snippet Google. Foto/Google

tirto.id - SEO head Greenpark Content, Reza Purnama Putra mengatakan banyaknya konten yang dibuat sebuah situs belum tentu memberi manfaat yang positif seperti pada jumlah kunjungan (traffic). Menurutnya, produsen konten terutama media massa harus mewaspadai efek samping penurunan kualitas konten di saat kuantitas digenjot.

"Saya pernah bikin 1.000 (konten) per hari itu ancur. Sederhananya hukum alam di mana kuantitas lebih tinggi ya kualitas pasti turun," ucap Reza kepada reporter Tirto di sela acara SEO Con di Jakarta pada Rabu (13/3).

Pengalaman itu ia alami ketika bekerja di sebuah media online. Saat itu media tersebut memproduksi 1.000 konten per hari, artikel yang dihasilkan justru hanya memiliki panjang sekitar 80-100 kata.

Padahal menurutnya secara ideal pengoptimalan mesin pencari (SEO) lebih memperhatikan konten yang memiliki panjang sekitar 500 kata. Meskipun di satu sisi, ia mengakui, jumlah konten memang dapat memengaruhi SEO.

Ia mengingatkan bahwa konten yang dibuat tidak hanya cukup mempertimbangkan SEO, tetapi lebih kepada pembaca. Walaupun SEO bisa jadi berpihak pada media atau situs dengan jumlah konten yang banyak, pembaca di satu sisi bisa jadi lebih memilih kualitas konten.

Karena itu ia menilai pemilik situs tidak cukup hanya bergantung pada pageview atau traffic saja, tetapi juga banyak tidaknya perpindahan pengguna ketika mengakses website (bounce rate). Sebab bounce rate tinggi menunjukkan bahwa pengunjung situs tidak cukup menikmati konten yang ada sehingga cenderung memilih berpindah ke situs lain.

Reza menyarankan para pemilik website perlu menjaga kualitas konten yang ada sebab dapat memengaruhi preferensi pembaca untuk berlama-lama di situs maupun kembali lagi. Selain itu, pemilik situs juga perlu mewaspadai traffic yang tiba-tiba melonjak, bisa jadi kunjungan itu dilakukan oleh robot.

"Jadi ada keinginan untuk balik lagi. Bagus kalau traffic naik, tapi visitor kita juga naik," ucap Reza.

Di sisi lain, Reza yang pernah bekerja di sebuah media online meminta, redaksi memperhatikan manpower yang dimiliki. Hal itu menurutnya dapat memengaruhi kualitas konten baik yang dibuat maupun diedit bila diberikan beban kuantitas yang cukup tinggi.

Sebaliknya, ia lebih suka menyatakan bahwa kuantitas perlu dijaga pada jumlah yang sesuai dengan karakteristik website dan konsistensi penerbitan. Hal ini tentu menyesuaikan dengan isu yang dibahas. Seperti misalnya sebuah tulisan pembunuhan tidak mungkin dibuat terlalu panjang atau banyak untuk kasus yang sama dan sebuah tulisan yang mengulas soal sepak terjang seorang jenderal tentu tidak masalah juga bila dibuat dalam kuantitas yang sedikit tetapi juga artikel yang panjang.

"Kita gak bisa publishnya setahun sekali juga. Sehari ya kita harus bener-bener tahu mau bikin berapa," ucap Reza.

Baca juga artikel terkait GOOGLE atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Teknologi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Agung DH