Menuju konten utama
Sidang Kasus Pembunuhan Yosua

Ahli: Proyektil Penembakan Yosua Berasal dari Senjata HS & Glock

Dalam kesaksiannya, Arif menyebut pihaknya menganalisa 4 proyektil yang ia terima dari penyidik Polres Jakarta Selatan.

Ahli: Proyektil Penembakan Yosua Berasal dari Senjata HS & Glock
Terdakwa Richard Eliezer (kiri) menjadi saksi dengan terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat, Ferdy Sambo, saat sidang lanjutan di PN Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa (13/12/2022). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww.

tirto.id - Jaksa Penuntut Umum hari ini menghadirkan sejumlah saksi ahli untuk 5 terdakwa pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat. Salah satu saksi yang dihadirkan adalah seorang ahli balistik, Arif Sumirat.

Dalam kesaksiannya, Arif menyebut pihaknya menganalisa 4 proyektil yang ia terima dari penyidik Polres Jakarta Selatan. Berdasarkan analisisnya, Arif menyimpulkan bahwa proyektil tersebut berasal dari senjata api jenis HS dan Glock-17.

Mulanya, majelis hakim bertanya terkait temuan apa saja yang telah didapatkan oleh Arif di TKP termasuk jumlah proyektil yang dianalisa.

“Saudara sempat ke TKP dan melakukan uji balistik peluru yang ditembak?" tanya hakim kepada Arif dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu, 14 Desember 2022.

"Siap betul, Yang Mulia," jawab Arif.

"Ditemukan berapa proyektil atau berapa tembakan?" tanya hakim.

"Jadi proyektil yang kita periksa adalah ada 4. 1 dari hasil otopsi, 3 dari penemuan Polres Jakarta Selatan," kata Arif.

"Sempat ke TKP?"

"Sempat ke TKP," kata Arif.

"Dari hasil oleh TKP tadi, di luar proyektil yang ditemukan Polres, ada berapa jenis senjata yang saudara temukan? Bisa dibedakan dari proyektil yang keluar atau sama?" tanya hakim kembali.

"Setiap senjata mempunyai karakteristik sendiri, Yang Mulia seperti sidik jari manusia," jawab Arif.

"Apa hasil yang saudara temukan?" tanya hakim.

"Kami menerima 2 senjata api dari Polres Jakarta Selatan, kemudian uji balistik dan 3 proyektil yang diserahkan oleh Polres Jakarta Selatan itu identik dengan senjata api HS. Satu dari Glock," jelas Arif.

"Glock berapa bisa dijelaskan?" tanya hakim.

"Glock yang kami periksa dan bandingkan adalah Glock-17" kata Arif.

"Itu kesimpulan saudara, ya?"

"Siap betul, Yang Mulia," ujar Arif.

Baca juga artikel terkait SIDANG PEMBUNUHAN YOSUA atau tulisan lainnya dari Fatimatuz Zahra

tirto.id - Hukum
Reporter: Fatimatuz Zahra
Penulis: Fatimatuz Zahra
Editor: Abdul Aziz