Menuju konten utama

Ahli Gizi: Boba Tidak Menyebabkan Penyakit Batu Ginjal

Boba yang terbuat dari tapioka tidak menyebabkan batu ginjal, namun berpotensi untuk penyakit lainnya, misalnya pencernaan.

Ahli Gizi: Boba Tidak Menyebabkan Penyakit Batu Ginjal
Ilustrasi Bubble Tea. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Bubble atau dikenal dengan sebutan boba yang terbuat dari tapioka tidak menyebabkan batu ginjal, namun berpotensi untuk penyakit lainnya, misalnya pencernaan.

Hal ini diungkapkan ahli gizi/dietcian Pafitri, S.K.M.,RD mengatakan boba jika dikonsumsi dalam jumlah yang wajar tidak menyebabkan efek samping apa pun. Sebab boba merupakan jenis pati resistan atau untuk meningkatkan serat pangan, sebagaimana dikutip Antara.

"Enggak (penyebab batu ginjal), enggak sampai ke situ. Tapi lebih ke masalah pencernaan. Jadi mungkin dia lebih ke mengalami sembelit atau begah, karena dia kan lebih sulit dicerna tapi kalau wajar enggak apa-apa," ujar Pafitri ditemui saat peluncuran Buba Soul di Jakarta, Kamis (27/2/2020).

"Dia kan jenis pati resistan, jadi kalau dikonsumsi bagus, kalau berlebihan dia jadi tidak baik. Ya kan segala sesuatu yang berlebihan memang tidak baik," lanjutnya.

Pafitri menganjurkan untuk mengonsumsi minuman boba hanya satu sampai dua gelas saja dalam sebulan. Selain itu, sebaiknya anak-anak dan atau lanjut usia (lansia) juga dihindari dari minuman tersebut.

"Anak-anak dan lansia harus diwaspadai karena bubble-nya yang kenyal itu kadang-kadang sulit dicerna. Karena kadang-kadang anak sudah besar tapi kemampuan mengunyahnya belum bagus," jelas Pafitri.

Dalam setiap 500ml minuman boba terdapat mengandung 500-800 Kal atau sekira dua sampai lima piring nasi putih 100 gram. Jika diminum secara terus-menerus bisa memicu penyakit seperti hipertensi, diabetes, jantung dan kanker.

Apa yang ada dalam bubble pearl?

Minuman ini terbuat dari tepung kanji atau tapioka, dicampur sedikit gula. Beberapa produk ada yang ditambahkan tepung terigu. Untuk membentuk bola-bola tapioka, semua bahan dicampur dengan air, diuleni, dibentuk bulat, kemudian direbus. Tapioka merupakan pati yang diekstrak dari akar singkong, komposisi gizinya terdiri dari karbohidrat murni dan sedikit protein.

“Tapioka mengandung pati resisten yang tidak dapat dicerna tubuh,” demikian laman Healthline mengungkapkan.

Selain sulit dicerna, pati juga memberi efek kenyang. Sifat tapioka ini yang mungkin menjadi akar masalah pada pencernaan si gadis asal Cina ketika terlalu banyak mengonsumsi bubble. Tapioka yang menjadi bahan dasar bubble terlalu banyak menumpuk dan jadi sulit dicerna usus.

Jika dikonsumsi secara wajar, pati resisten pada tapioka bisa membawa manfaat kesehatan bagi usus. Pati menjadi makanan bakteri baik yang memproduksi lapisan lendir pada usus untuk memecah makanan.

Baca juga artikel terkait BOBA atau tulisan lainnya dari Versatile Holiday Lado

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Versatile Holiday Lado
Penulis: Versatile Holiday Lado
Editor: Yulaika Ramadhani