Menuju konten utama

Adik Gus Dur akan Dimakamkan di Pondok Pesantren Tebuireng Besok

Rencananya adik Gus Dur akan dimakamkan di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Jumat (9/3/2018) setelah salat Jumat.

Adik Gus Dur akan Dimakamkan di Pondok Pesantren Tebuireng Besok
Adik Gus Dur, Nyai Hj Aisyah Hamid Baidlowi. FOTO/ nu.or.id

tirto.id - Pemakaman adik mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur, yaitu Nyai Hj Aisyah Hamid Baidlowi, mulai dipersiapkan. Rencananya almarhum akan dimakamkan di Pondok Pesantren Madrasatul Quran (MQ) Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

"Jenazah baru diberangkatkan besok pagi [Jumat, 9/3/2018) dari Jakarta. Jadi, sampai di Jombang sekitar jam 10.00 WIB, untuk pemakaman setelah Jumatan [salat Jumat]," kata Pengurus Pondok Pesantren Tebuireng, Lukman di Jombang, Kamis (8/3/2018).

Saat ini, kata Lukman, pengurus Pondok Pesantren Tebuireng masih melakukan rapat untuk persiapan segala sesuatu sebelum pemakaman, termasuk penggalian makam.

"Saat ini masih rapat untuk membahas persiapan pemakaman. Kalau agenda misalnya tahlilan, untuk saat ini belum ada. Keluarga besar dari almarhumah juga baru akan tiba besok Jumat," kata dia.

Nyai Hj Aisyah Hamid Baidlowi adalah putri kedua dari KH Wahid Hasyim. Ia adalah adik kandung mantan Presiden Gus Dur dan kakak dari KH Salahuddin Wahid, KH Umar Wahid, Nyai Lily Chodijah Wahid, dan KH Hasyim Wahid. Perempuan dengan segudang prestasi dan pengabdian ini wafat di usia 78 tahun.

Almarhumah merupakan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat NU periode 1995-2000. Beliau wafat pada Kamis (8/3/2018) di Rumah Sakit Mayapada Lebak Bulus, Jakarta Selatan, sekitar pukul 12.50 WIB. Saat ini, jenazah masih disemayamkan di rumah duka, Jalan Bukit Pratama Raya A.9 Pasar Jumat, Lebak Bulus.

Selain mengemban jabatan Ketua Umum PP Muslimat NU, Nyai Aisyah juga pernah menduduki Ketua Kongres Wanita Indonesia (KOWANI) 1990-1995, Anggota DPR RI tiga periode (1997-2009), Pengurus Dewan Pimpinan MUI (1995-2000), Ketua Umum DPP Pengajian Al-Hidayah (2000-2010), dan Ketua Ikatan Keluarga Pahlawan Nasional (1999-2013).

Sementara itu, hingga kini di pesantren tersebut masih belum ada kiriman ucapan duka cita. Aktivitas di pesantren tersebut juga masih berjalan seperti biasanya.

Baca juga artikel terkait ADIK GUS DUR

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: antara
Penulis: Yantina Debora
Editor: Yantina Debora