Menuju konten utama

ADB Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI jadi 4,8% pada 2023

ADB memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2023 menjadi sebesar 4,8 persen.

ADB Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI jadi 4,8% pada 2023
Pekerja melakukan bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Senin (7/2/2022). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/rwa.

tirto.id - Asian Development Bank (ADB) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2023 menjadi sebesar 4,8 persen. Sebelumnya, pada laporan September 2022 lalu, ADB sempat memproyeksikan ekonomi RI mampu tumbuh di kisaran 5 persen pada tahun depan.

Mengutip laporan Asian Development Outlook edisi Desember 2022, laju ekonomi Indonesia pada tahun ini mampu terjaga di kisaran 5 persen di tengah volatilitas ekonomi global. Sehingga pada akhir 2022 diperkirakan ekonomi RI mampu tumbuh 5,4 persen.

Namun, terus berlanjutnya gejolak ekonomi global di tahun depan, membuat ADB memperkirakan ekonomi Indonesia akan melambat menjadi hanya sebesar 4,8 persen. Hal ini seiring dengan terjadinya pelemahan ekonomi di negara-negara maju.

"Pada 2023, pertumbuhan akan tertahan oleh melambatnya ekspor barang seiring dengan melemahnya ekonomi negara maju," tulis ADB dalam laporannya dikutip Senin (19/12/2022).

Kondisi pengetatan kebijakan fiskal dan moneter juga akan turut berperan menekan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun depan.

Seperti diketahui, pemerintah perlu mengembalikan defisit anggaran ke level di bawah 3 persen terhadap PDB. Di sisi lain, tren kenaikan suku bunga acuan untuk menekan inflasi dan menjaga stabilitas nilai tukar diperkirakan masih akan berlanjut.

Kendati begitu, ADB menilai konsumsi swasta yang kembali ke tren pertumbuhan bakal menopang laju pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun depan.

Sejalan dengan proyeksi ekonomi RI yang turun, perkiraan inflasi Indonesia pada 2023 juga direvisi ke bawah menjadi sebesar 5 persen. Pada laporan sebelumnya ADB memperkirakan inflasi RI bisa mencapai 5,1 persen pada tahun depan.

"Kondisi pasokan yang cukup menahan harga pangan, ekspektasi inflasi yang stabil, dan bank sentral telah memulai babak preemptive kebijkan kenaikan suku bunga kebijakan, maka proyeksi inflasi untuk 2023 direvisi turun sedikit menjadi 5 persen," ungkap ADB.

Untuk 2022, laju inflasi Indonesia diperkirakan bank multilateral itu menjadi rata-rata 4,2 persen, lebih rendah dari proyeksi sebelumnya yang sebesar 4,6 persen. Namun, proyeksi itu tetap lebih tinggi dari target Bank Indonesia yang di kisaran 2 persen-4 persen.

Baca juga artikel terkait PERTUMBUHAN EKONOMI atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang